SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo bersama Wagub Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf menyelenggarakan halal bihalal Idul Fitri 1438 H bersama berbagai komponen di Jatim, di halaman Kantor Gubernur Jatim Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, tanggal 4 Juli.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampir Wanto, (Jum’at, 30/6).
Dijelaskan, kegiatan halal bihalal berlangsung dari pukul 07.30 WIB – 11.00 WIB dan dibagi menjadi tiga kloter.
Kloter pertama pukul 07.30 WIB – 08.30WIB, lanjut Benny, gubernur dan wagub berhalal bihalal dengan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan aparatur sipil negara/ASN di jajaran Pemprov. Jatim.
Pada kloter kedua, pukul 08.30 WIB – 09.30 WIB, Pakde Karwo dan Gus Ipul-sapaan akrab gubernur dan wagub, berhalal bihalal dengan anggota Forpimda Jatim, DPRD Jatim, para mantan gubernur dan wagub, konsul jenderal dan konsul kehormatan dan atau perwakilan asing, pimpinan BUMN, rektor PTN/PTS, pimpinan parpol, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta pimpinan instansi vertikal.
“Sementara itu, kloter ketiga, pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB, beliau berhalal bihalal dengan para bupati/walikota, wakil bupati/walikota, sekda, dan anggota Forkopimda kabupaten/kota,” jelasnya.
Menurut mantan Kepala Biro Kerjasama Setda. Prov. Jatim ini, selama kegiatan berlangsung, Pakde Karwo dan Gus Ipul didampingi Ny. Hj. Nina Soekarwo, Ny. Hj. Fatma Saifullah Yusuf, Sekretaris Daerah Prov. Jatim Dr. Soekardi dan Ny. Hj. Chairani Soekardi.
Pendampingan oleh isteri atau suami, lanjut Benny, juga berlaku untuk undangan lainnya, seperti Forkopimda, mantan gubernur/wagub, bupati/walikota, dan kepala OPD jajaran Pemprov. Jatim.
“Untuk kalangan internal di jajaran Pemprov Jatim, khususnya pejabat eselon III dan IV tidak bersama isteri atau suami,” tambahnya. Demikian pula, untuk staf di lingkungan Kantor Gubernur Jatim, yakni Sekretariat Daerah, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Tentang pakaian yang dikenakan, Benny menjelaskan, untuk sipil memakai batik lengan panjang, militer menggunakan pakaian yang berlaku saat itu, sedangkan ibu-ibu mengenakan pakaian bebas rapi. (rr).