Pakde Karwo : Gontor Jadi Role Model Pendidikan Islam Dunia

  • Whatsapp
Wakil Presiden RI foto bersama dengan Gubernur Jatim dan Pengasuh Ponpes Gontor Ponorogo di depan Universitas Darussalam Ponorogo

Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo menegaskan, bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan salah satu lembaga pendidikan terbesar di Indonesia. Bahkan, keberadaan dan peran dari gontor telah memberikan sumbangsih bagi pemikiran islam dunia.

“Gontor telah menjadi role model pendidikan islam di Indonesia. Bahkan, banyak kebijakan dan pemikiran dunia islam di sumbangkan dari Gontor ini,” ungkap Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Soekarwo dihadapan Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. H. M. Jusuf Kalla saat menghadiri acara Sujud Syukur dan Pembukaan Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor Kab. Ponorogo, Sabtu (20/8).

Ia mengatakan, bahwa Gontor telah memberikan sumbangsih besar dalam mencerdaskan pendidikan di Indonesia. Bahkan, banyak pemikiran – pemikiran intelektual besar terhadap kemajuan islam dunia berasal dari Gontor.

Menurut Pakde Karwo saat ini Gontor telah menjadi rujukan dunia tentang pemikiran islam secara modern dan visioner. Dengan berbagai kemajuan dan kemodernannya, Gontor bukan lagi milik Ponorogo dan Jatim saja, melainkan sudah menjadi milik dunia.

Kiai dan santri Gontor, lanjutnya telah memberikan sumbangan pendidikan yang luar biasa sekaligus sebagai pencerahan dalam mencerdaskan Indonesia dalam pendidikan modern. Bahkan, pemikiran intelektual-intelektual pergerakan islam di Jatim salah satu sinarnya berawal dari Gontor. “Saya kira masyarakat Jatim dan Ponorogo sangat berterima kasih dan memberikan hormat kepada Gontor atas sistem pendidikan yang luar biasa dan telah menjadi rujukan dunia,” terangnya.

Pakde Karwo mengatakan, Pondok Modern Darussalam Gontor saat ini dapat berdiri tegak dan maju merupakan kerja keras yang panjang. Gontor yang saat ini memasuki usia ke 90 tahun dapat berdiri maju tentu melalui sebuah pengorbanan dan kebersamaan antara pendiri, guru hingga santri.

Dalam amanahnya, Wapres Jusuf Kalla menyatakan, bahwa Gontor salah satu pondok modern yang mengajarkan sikap nasionalis. Kondisi tersebut bisa tergambarkan dari keberadaan Gontor yang tersebar di Indonesia dan Jatim. Tak hanya itu, pemikiran-pemikiran dari Gontor juga berperan terhadap kebijakan kemajuan islam di dunia.

JK sapaan akrabnya, memaknai Milad ke 90 tahun Pondok Darussalam Modern Gontor harus lah visoner. Makna dari pesantren modern gontor ini ialah mampu berfikir secara visioner dan berfikir ke kinian. Modern juga berarti harus mampu  berfikir luas tentang hal yang akan datang.

Pendidikan yang diajarkan haruslah mampu untuk melihat kemajuan keilmuan jauh kedepan. Karena santri yang mendapatkan ilmu selama mencari ilmu di Gontor akan dimanfaatkan sekaligus diaplikasikan pada 10 tahun yang akan datang.

“Pendidikan modern hari ini haruslah visioner dan berfikir jauh kedepan, bukan memanfaatkan ilmu yang lalu atau ilmu sekarang. Pendidikan sama halnya seperti restoran. Restoran ramai bukan hanya karena tempatnya, akan tetapi rasanya.  Maka, pendidikan harus dikelola dan disajikan dengan baik,” tegasnya.

JK berharap, Gontor dapat mencetak generasi yang unggul. Pendidikan modern adalah pengabungan antara pemikiran dan prilaku yang terbentuk secara baik pada saat seseorang menempuh pendidikan di lembaga pendidikan yang ada.

“Kita pasti membutuhkan, anak-anak yang unggul disegala hal. Ilmu yang diajarkan harus dinamis serta dapat dimanfaatkan pada 10 tahun mendatang. Kita juga patut bersyukur bahwa Gontor telah menjaga norma-norma kemandirian dan kemodernitas pendidikan dengan baik. Generasi unggul adalah generasi yang mampu berbicara, memiliki ilmu dan kemampuan berfikir dan akan mampu mengaplikasikan ilmunya hari ini   pada 10-20  tahun mendatang,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan alumni sekaligus Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin mengatakan, bahwa dalam Milad ke 90 tahun merupakan bentuk rasa syukur yang sangat besar di usia yang

Kehadiran, Wapres ini merupakan simbol dari negara dan pemerintah yang hadir dan memberi apresiasi terhadap keberadaan pondok pondok pesantren di Indonesia khususnya Gontor. Pemerintah sangat bersyukur atas keberadaan Gontor sehingga pemerintah terus menyusun regulasi untuk terhadap

Tasyakur ke 90 tahun, sebuah usia bagi kelembagaan pendidikan islam bukanlah usia yang pendek. Banyak suka duka dalam membangun pondok dan merintis kemajuan pondok. Banyak tantangan yang luar bias, maka kita patut bersyukur bahwa Gontor telah berkembang menjadi luar biasa.

“Gontor memiliki ke khasan adalah kedisiplinan yang menjadi ciri khas. Kedisiplinan menjadi sesuatu yang sangat penting di dalam menanamkan perilaku santri. Selain itu, mandiri. Setiap santri harus mandiri terhadap dirinya sendiri dan memiliki kepekaan terhadap orang lain. Intinya santri di Gontor adalah mau dipimpin dan mau memimpin. Semua aktifitas pondok 24 jam ditentukan oleh santri itu sendiri,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal mengatakan, Pondok Darussalam Gontor telah mendidik anak-anak secara mandiri dan sederhana.

Gontor harus dikenal sebagai pondok bagi semua elemen masyarakat. Gontor milik seluruh ummat islam dunia “Kami bukanlah, lembaga pendidik dan bukan hanya sebagai lembaga keuangan, politik ataupun lembaga sosial lainnya. Jadi lembaga pendidikan kami ini merupakan lembaga pendidikan modern yang selalu berpegang teguh pada 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Kami selalu siap berada di depan untuk mengusir penjajah,” tegasnya.

Kunjungan kerja Wapres RI bersama Gubernur Soekarwo ke Ponorogo, Jatim selain menghadiri acara Silaturahim dan Sujud Syukur juga melakukan peletakan Batu Pertama Gedung Perpustakaan dan Peresmian Asrama Mahasiswa di Universitas Darussalam Gontor, Kec. Siman Kab. Ponorogo. (**).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *