SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo meminta anak muda lebih kritis terhadap perkembangan teknologi informasi di era digital. Selain kritis, anak muda juga harus mengikuti dan mempelajari perkembangan ini agar tidak sekedar menjadi pasar.
“Kalau anak muda terlambat mempelajari dan mengakomodasi perkembangan digital mereka bisa menjadi ekstrem dan mengarah terorisme. Mereka bisa menutup diri terhadap nilai-nilai baru,” kata Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim usai menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 tahun 2018 Provinsi Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (29/10).
Menurutnya, perkembangan digital adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Perkembangan ini terjadi hampir di semua aspek terutama ekonomi. Satu sisi kemajuan ini memberikan dampak positif, namun di pihak lain bisa menimbulkan dampak negatif seperti hoax.
“Untuk itu yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana mengubah hal negatif menjadi positif,” kata Pakde Karwo.
Berkembangnya berita hoax, lanjut Pakde Karwo, harus diantisipasi dengan baik. Ia mengusulkan media mainstream membantu edukasi terkait hoax. Caranya dengan menyediakan halaman yang mengulas apakah suatu berita tergolong hoax atau bukan.
“Ini sebagai rujukan terhadap kebenaran. Media mainstream jangan kalah dalam pertarungan karena hoax adalah bagian dari perilaku menyimpang sejak lama,” jelasnya.
Terkait pesta demokrasi yang akan berlangsung tahun depan, Pakde Karwo meyakini anak muda Jatim tidak apatis, namun sebaliknya mereka cenderung kritis. Mereka akan mengecek betul seperti apa calon yang akan dipilih. Untuk itu, debat yang diadakan baik di pusat maupun daerah harus mengusulkan visi, misi dan perubahan ke depan.
“Semoga debat bisa memberikan nilai tambah terhadap apa yang dimiliki anak muda. Apalagi kultur arek di Jatim merupakan swing vote,” katanya.
Sementara itu saat membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Pakde Karwo mengatakan bahwa pesatnya perkembangan teknologi ibarat dua mata pisau. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi yang memungkinkan pemuda meningkatkan pengetahuan dan daya saing. Sedangkan sisi yang lain memiliki dampak negatif seperti hoax, hate speech, pornografi, radikalisme dan terorisme bila tidak dibendung dengan ilmu pengetahuan dan kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara.
Revolusi mental yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo, lanjutnya, sangat relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju adalah pemuda berkarakter, berkapasaitas dan berdaya saing. Untuk itu, revolusi mental ini dapat dijadikan sebagai pemicu mempercepat terwujudnya pemuda yang maju.
“Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat,” katanya.
Ditambahkannya, salah satu kehebatan para pemuda Indonesia terlihat saat perhelatan Aisan Games 2018 lalu. Atlet-atlet muda Indonesia berhasil bersaing dengan bangsa-bangsa Asia dan menduduki peringkat ke-4. Serta dalam ajang Asian Para Games 2018, atlet Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-5.
Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 ini adalah “Bangun Pemuda Satukan Indonesia”. Tema ini berarti pentingnya pembangunan kepemudaan untuk melahirkan generasi muda yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, inovatif dan mandiri. Juga demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Jatim menyerahkan penghargaan diantaranya kepada para Pemuda Pelopor Provinsi Jatim tahun 2018 yang terdiri dari lima bidang, yakni pendidikan, agama sosial budaya, pengelolaan SDA lingkungan dan pariwisata, pangan, serta inovasi teknologi. Kemudian penghargaan kepada Pemuda Utama Provinsi Jatim tahun 2018 yang terdiri dari empat bidang yakni kesadaran, pemberdayaan ekonomi, kecakapan, serta hobi dan prestasi.
Selain itu, Gubernur Jatim juga menyerahkan penghargaan kepada dua orang pemenang kategori International Exhibition Young Investors (IEYI) tahun 2018. Serta, penghargaan dan trophy kepada juara lomba kirab drum band dan marching band Sumpah Pemuda “Pemuda Cup XVIII/2018”. Upacara ini juga dimeriahkan dengan penampilan Drum Band dari SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, serta kampanye ‘Lawan Narkoba’ dari BNNP Jawa Timur
Turut hadir isteri Gubernur Jatim Dra. Hj. Nina Soekarwo, MSi, Ketua DPRD Provinsi Jatim beserta istri, jajaran Forkopimda Jatim, Sekdaprov Jatim beserta istri, serta para Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. Juga undangan lainnya seperti organisasi kepemudaan dan tokoh pemuda di Jatim. (rr)