SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo meminta Bupati dan Wakil Bupati Madiun masa jabatan 2018-2023 untuk kompak, kolaboratif dan menjalin hubungan baik dengan DPRD Kab. Madiun. Apalagi dalam konsep pembangunan, faktor eksternal yang menentukan adalah hubungan politik, baru kemudian membicarakan tentang program.
“Bila hubungan politik ini bagus, maka proses pembangunan akan berjalan lancar, jadi umara-nya (bupati dan wakil bupati) harus datang dan silaturahmi ke DPRD,” kata Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Jatim saat menghadiri Serah Terima Jabatan/Sertijab dari Penjabat (Pj) Bupati Madiun kepada Bupati Madiun Masa Jabatan 2018 – 2023 dan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Madiun di Pendopo Muda Graha Kab. Madiun, Rabu (26/9).
Pakde Karwo mengatakan, bupati harus menyamakan frekuensi dengan DPRD dalam manajeman pembangunan. Apalagi menurut peraturan perundang-undangan, pemerintahan daerah adalah Bupati, Wakil Bupati dan DPRD.
“Saya usul kepada anggota dewan, di forum pleno jangan mengkritik kebijaksanaan bupati, karena kebijaksanaan bupati dibuat dengan DPRD. Jadi kalau mengkritik bupati sama saja dengan mengkritik diri sendiri,” kata Gubernur kelahiran Madiun ini.
Terhadap lima visi misi Bupati dan Wakil Bupati Madiun, Pakde Karwo menyambut baik. Menurutnya visi misi ini tidak boleh keluar dari realitas yang ada di masyarakat.
Dalam lima visi yang disampaikan, diantaranya pada poin pertama yakni mewujudkan rasa aman, menurutnya hal ini penting karena pembangunan bisa berjalan dengan baik bila situasi aman dan kondusif. Ia juga menyetujui poin dua yakni peningkatan pelayanan publik. Dimana, bila suatu pemerintahan ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, syaratnya adalah dengan memberikan pelayanan publik yang baik.
Selanjutnya, pada poin ketiga yakni meningkatkan pembangunan ekonomi yang mandiri, berbasis agrobisnis, agro industri dan pariwisata yang berkelanjutan, Pakde Karwo meminta agar hal ini diperhatikan betul dan menjadi fokus. Mengingat sebagian besar masyarakat Kab. Madiun bekerja di sektor pertanian.
“Jadi Bupati harus membawa misi terhadap nilai tambah di pertanian, nilai tambah ini harus di gapoktan bukan perusahaan besar,” jelasnya.
Sementara dalam arahan wilayah pengembangan dalam RTRW Provinsi Jatim, lanjut Pakde Karwo, Kab. Madiun merupakan bagian dari wilayah pengembangan Madiun dan sekitarnya. Ia juga menyambut baik rencana fungsi perkotaan Caruban antara lain pemerintahan, perdagangan, jasa, industri, pendidikan, dan kesehatan. Juga, rencana pengembangan infrastruktur, pengembangan jalan bebas hambatan, pengembangan terminal kargo dan pengembangan jalur komuter dan rel perkeretaapian ganda (double track).
Ditambahkannya, dalam kerangka makro ekonomi, beberapa potensi ekonomi unggulan di Kab. Madiun diantaranya pertanian, kehutanan dan perikanan harus terus dikembangkan. Juga, mendorong produktivitas serta kualitas komoditas ekspor sektor pertanian, industri primer serta investasi. Peningkatan ini juga harus dilakukan di sektor infrastruktur, kualitas SDM dan standarisasi kualitas produk.
Terkait kepemimpinan yang baru ini, Pakde Karwo menyambut baik upaya Bupati Madiun yang akan melanjutkan program-program dari periode sebelumnya yang telah berjalan baik, dan akan mengoptimalkan lagi program-program yang harus dioptimalkan.
Langkah ini, lanjutnya, merupakan awal yang baik dalam suatu transisi kepemimpinan. Ia juga berharap harmonisasi pasca pilkada bisa berjalan dengan baik, apalagi kultur Madiun adalah mudah membangun kebersamaan.
“Hal ini penting untuk menciptakan suasana kondusif,” jelas orang nomor satu di Jatim ini.
Sementara itu dalam sambutannya, Bupati Madiun terpilih, H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos mengapresiasi pelaksanaan pilkada serentak yang berjalan lancar dan tertib. Ia juga mengapresiasi masyarakat Kab. Madiun yang dewasa dalam berpolitik sehingga tercipta suasana damai, aman dan kondusif.
“Pemenang dalam pilkada ini adalah seluruh masyarakat Kab. Madiun, bukan individu atau kelompok tertentu. Mari kita songsong harapan baru untuk masa depan, semua akan dapat pelayanan yang sama tanpa membedakan warna baju di hari kemarin,” katanya.
Dalam kesempatan ini, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membangun Kab. Madiun agar pembangunan dapat berjalan lancar. Untuk itu, ia telah menyusun visi dan misi Kab. Madiun yang selanjutnya dijabarkan dan dituangkan dalam RPJMD 2018-2023.
Ia juga berharap masa transisi ini tidak berlangsung terlalu lama karena masyarakat butuh pelayanan yang optimal. “Terimakasih kepada seluruh masyarakat Kab. Madiun, insyaAllah kami akan menjunjung tinggi amanah ini, bekerja ikhlas, cerdas dan tuntas dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Kab. Madiun,” katanya.
Sertijab ini ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan dari Pj. Bupati Madiun, Boedi Prijo Soeprajitno, SH, M.Si kepada Bupati Madiun masa jabatan 2018-2023, H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, S.Sos, dilanjutkan penandatanganan oleh Gubernur Jatim. Setelah itu, dilakukan penyerahan memori jabatan dari Pj. Bupati Madiun kepada Bupati Madiun. Usai sertijab, dilanjutkan dengan rapat paripurna istimewa DPRD Kab. Madiun.
Turut hadir, Walikota Madiun, Wakil Bupati Pacitan, Wakil Bupati Madiun masa jabatan 2018-2023, pimpinan dan anggota DPRD Kab. Madiun, forkopimda Kab. Madiun, Kepala Bakorwil Madiun, beberapa Kepala OPD di lingkungan Provinsi Jatim, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat Madiun. (rr)