SURABAYA, beritalima.com – Dr. H. Soekarwo, Gubernur Jatim, meminta Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mendukung pengembangan program-program Pemprov Jatim dalam tiga bidang, yakni pengembangan pendidikan vokasional, pengembangan skema pembiayaan UMKM serta bidang kesehatan. Harapan ini disampaikannya saat menghadiri acara Silaturahmi, Pelantikan dan Pengukuhan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sebelas Maret (IKA-UNS) Wilayah Jawa Timur di Hotel JW Marriot Surabaya, Minggu (21/5) malam.
Menurut Pakde Karwo, begitu ia akrab disapa, dari sekitar 2.291 SMK Negeri yang ada di Jatim sudah terakreditasi. Namun, untuk SMK swasta di Jatim, dari 1.901 SMK, saat ini baru sekitar 20 persen yang terakreditasi atau sekitar 1700-an SMK belum akreditasi. “Untuk itu kita akan minta fakultas teknik di UNS untuk mengampu SMK yang tidak memenuhi syarat pendidikan vokasional. Kalau ini tidak dilakukan, ini jadi masalah karena Jatim adalah provinsi industri,” katanya.
Ditambahkannya, akhir 2017 ini pendapatan pekerja di Jatim di posisi 3.900 USD. Jika bisa mencapai posisi 4030 USD, pekerja Jatim akan naik ke upper middle income. Menurut Pakde Karwo, problemnya saat ini SDM pekerja masih banyak yang tidak terampil atau unskill. Bila ini dibiarkan, akan menjadi masalah tersendiri ke depan. Untuk itu, kerjasama dengan UNS di bidang vokasional sangat dibutuhkan.
Pada aspek kedua, Gubernur berharap perguruan tinggi, termasuk UNS untuk fokus mengurus yang kecil seperti UMKM. Menurutnya, saat ini kita memasuki era kegagalan liberalisasi, dimana yang kecil dan menengah tidak diurus dengan baik. Ia juga mengkritik perguruan tinggi karena tidak ada satu fakultas pun yang mengurus soal kemiskinan. “Oleh sebab itu kita minta perguruan tinggi mendukung pengembangan sektor UMKM, salah satunya soal inkubator umkm dan membuat skema pembiayaan. Saya juga minta ada pelatihan pengemasan atau packaging,” katanya.
Selanjutnya, Pakde Karwo juga minta Fakultas kedokteran UNS untuk mendukung program Pemprov Jatim terkait rendahnya kualitas kesehatan dan masalah sumber daya manusia di Madura. Kedua hal ini penting karena terkait dengan masalah kemiskinan. “Kami (Pemprov Jatim) telah memiliki program satu desa ada pondok kesehatan desa yang isinya satu bidan dan dua perawat. Perawat ini tugasnya promotif dan preventif. Kalau cara hidup sehat bisa dikampanyekan, ongkos kesehatan bisa ditekan” terangnya.
Keberadaan IKA UNS di Jatim, lanjut Pakde Karwo, ada sekitar 40 ribu lebih atau 25 persen dari jumlah keseluruhan alumni. Dengan adanya alumni UNS ini, kebutuhan SDM di Jatim sangat terbantu. Karena, alumni UNS banyak yang bekerja di sektor pemerintahan baik di kab/kota di Jatim. “Beberapa daerah mulai Pacitan, Blitar, Nganjuk, Trenggalek sampai Bojonegoro sebagian besar sekolah di UNS dan kembali mengabdi di daerah,” katanya.
Dalam kesempatan ini, dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Jatim dengan IKA UNS Jatim. Terkait dengan kerjasama ini, Pakde Karwo sangat menyambut baik karena sesuai dengan kekhasan keilmuan dari UNS yakni pendekatan kultural. “Tidak ada satu pembangunan pun yang tidak melalukan pendekatan kultural. Jadi saya kira ini sangat baik,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua IKA UNS Pusat, Ir. Budi Harto menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Jatim yang memberikan kesempatan kepada alumni UNS untuk berkembang di Jatim. Adanya forum ini tak hanya sebagai ajang silaturahmi tapi juga untuk saling mendukung dan berkontribusi satu sama lain. Menurutnya, ikatan antar alumni UNS sangat kuat dan terbangun hubungan yang harmonis dan akrab. “Kita bisa saling berusaha bersama untuk memajukan almamater. Semoga ke depan kita tambah guyub dan mampu bersinergi’, terangnya
Pengurus IKA UNS Wilayah Jawa Timur periode 2017-2021 ini dilantik langsung oleh Ketua Umum IKA UNS Pusat, Ir. Budi Harto dan dikukuhkan oleh Rektor UNS. Dilantik sebagai Ketua Umum IKA UNS Wilayah Jatim adalah Dr. Ir. Jumadi, MMT yang juga merupakan Kepala BPKAD Provinsi Jatim. Dalam kesempatan ini, dilakukan pula penyerahan bantuan IKA UNS Jatim Sejahterakan Negeri kepada 15 orang, yang secara simbolis diserahkan oleh Gubernur Jatim. Bantuan ini diantaranya berupa gerobak dan modal usaha bagi penduduk kurang mampu, paket sembako, dan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu. (rr)