SURABAYA, beritalima.com – Pendekatan humanis yang dilakukan oleh seluruh aparat keamanan di Provinsi Jawa Timur menjadi konsep demokrasi baru. Konsep tersebut dilakukan untuk menjadikannya sebagai babak baru dalam membangun rasa aman dan nyaman di tengah-tengah masyarakat.
“Saya kira ini menjadi babak baru, bahwa dalam konsep keamanan dengan menggunakan pendekatan humanis dapat mewujudkan demokrasi di Jatim,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim Soekarwo saat menghadiri acara Cangkrukan Sinergitas TNI, Polri beserta Forkopimda Prov. Jatim dalam rangka Pileg dan Pilpres Tahun 2019 secara damai di wilayah Jawa Timur yang diselenggarakan di Rumah Dinas Pangdam V Brawijaya, Jl. Raya Darmo Surabaya, Kamis (27/9) malam.
Saat ini, sebut Pakde Karwo, belum pernah ada konsep keamanan yang dilakukan secara humanis selain di Jatim. Terbukti, setiap pemimpin keamanan di Jatim selalu memberikan keteladanan dalam menyelesaikan setiap permasalahan secara humanis.
Apalagi azas demokrasi, lanjut Pakde Karwo, harus memberi kesimbangan pada pemenuhan hak dan kewajiban. Pendekatan humanis telah banyak dilakukan oleh pemimpin TNI-Polri di Jatim melalui pemberian ruang publik secara luas kepada masyarakat.
Menurutnya, pendekatan keamanan yang dilakukan secara humanis jadi model baru yang tidak pernah digagas oleh pemimpin dunia. Kebebasan yang mereka namakan liberalisasi tersebut, tidak akan pernah bisa terwujud jika antara masyarakat dan pemimpinnya kumpul untuk bersama sama merumuskan masalah.
“Pemimpin yang saling berangkulan dan menyapa serta memikirkan masyarakatnya adalah ciri khas dari Jawa Timuran,” terangnya.
Dikatakannya, masyarakat Jatim adalah ciri masyarakat yang egaliter. Oleh karenanya, TNI dan Polri harus terus melakukan pendekatan secara humanis, sehingga masyarakat tidak terasa jika sedang di jaga oleh TNI-Polri khususnya dalam menciptakan suasana aman dan nyaman di Jatim.
Terkait dengan Pileg dan Pilpres, Pakde Karwo yakin bahwa Jatim suasananya terus damai aman, nyaman dan kondusif hingga April 2019 mendatang pada saat pemilihan. KPU dan Bawaslu harus mampu mewujudkan pemilu yang jujur dan adil (jurdil). Jika pelaksanaan pemilu telah dilakukan secara jurdil, maka TNI-Polri akan memback up penuh setiap proses maupun tahapan pemilu.
“Pileg dan Pilpres bisa dilihat hari ini. Jika suasana suatu daerah aman dan nyaman, ditambah dengan kinerja KPU dan Bawaslu dalam memberikan kepercayaan kepada masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman mengatakan, cangkrukan yang dilakukan oleh TNI-Polri ini sebagai wujud kebersamaan dan sinergitas dalam mewujudkan pelaksanaan pileg maupun pilpres mendatang. Kegiatan cangkrukan seperti ini, akan dilakukan secara bertahap, bahkan akan ditularkan ke jajaran atau satuan hingga pelosok desa.
Tak lupa, Pangdam memberi apresiasi kepemimpinan Pakde Karwo yang terus mendorong keberadaan Tiga Pilar Plus yang telah diinisiasi oleh pemerintah pusat dan dijadikan percontohan nasional. Ia meyakini, jika sinergitas yang terjalin antara TNI-Polri, pemerintah, tokoh masyarakat dan agama akan memberi kesejukan masyarakat hingga pelosok desa. “Tiga pilar plus ini telah menjadi kekuatan keamanan di Jatim,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol. Drs. Lucky Hermawan M.Si berharap agar pesta demokrasi Pileg mapun Pilpres yang akan berlangsung diberi kelancaran. Kebersamaannya dengan TNI dan pemerintah, menjadikan aparat kepolisian untuk percaya diri dalam bekerja.
Ke depan, langkah sinergitas dan kebersamaan ini akan ditularkan hingga polres bersama pasukan. Kebersamaan itu, akan menunjukkan kepada masyarakat Jatim bahwa semua pihak solid, dan siap dalam memberikan rasa aman. “Saya berharap kita bisa terus kompak dalam menghadapi tahun politik seperti ini. Semoga kondisi yang aman dan kondusif di Jatim bisa menjadi percontohan nasional,” tutupnya. (rr)