SURABAYA, beritalima.com – Organisasi pembinaan kesejahteraan keluarga/PKK merupakan lembaga yang paling efektif dalam mengoperasionalkan program keluarga berencana/KB. Efektifitas ini cukup beralasan, karena PKK memiliki dasa wisma yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
“Pencanangan program KB ini memang dari pemerintah, namun yang mengoperasionalkan di lapangan yaitu dasawisma PKK. Gabungan ibu-ibu dalam dasawisma PKK ini lah yang bisa memberi sentuhan pada KB,” demikian disampaikan Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat membuka Pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Prov. Jatim tahun 2017, di Kantor Bappeda Prov. Jatim, Surabaya, Senin (20/11).
Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim menjelaskan, laju pertumbuhan penduduk/LPP di Jatim saat ini nilaianya 0,59 lebih rendah dari nasional. Selain itu, total fertility rate/TFR nya juga hanya 1,946. Data-data ini menunjukkan bahwa program KB cukup berhasil di Jatim, salah satunya berkat peran PKK. “Program-program kemanusiaan dalam PKK lewat dasawismanya terbukti efektif menggerakkan dan menyadarkan masyarakat dalam ber KB,” terangnya.
Menurut Pakde Karwo, operator KB dalam dasawisma yang paling tepat yakni perempuan karena sifat humanis yang dimilikinya. Selain itu, perempuan merupakan simpul jaringan sosial dan transfer sosial pada masa kritis dan krisis. Apalagi, perempuan di Jatim terbukti memiliki produktifitas yang tinggi dengan diraihnya penghargaan pengarusutamaan gender selama sepuluh tahun berturut-turut. “Peran perempuan sangat strategis dalam pembangunan, khususnya dalam hal kemanusiaan,” ujarnya.
Dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan manusia/IPM, lanjut Pakde Karwo, Pemprov Jatim terus bersinergi dengan PKK baik di bidang pendidikan maupun kesehatan. Apalagi dengan adanya tantangan bonus demografi yang akan dihadapai Jatim pada tahun 2019. “Bonus ini akan menjadi bencana, jika pendidikan dan kesehatannya manusianya tidak diurusi dan disinilah peran penting PKK,” ungkapnya.
Ditambahkan, salah satu sinergitas program Pemprov Jatim dengan PKK di bidang kesehatan yakni dibentukya taman Pos Pelayanan Terpadu/Posyandu. Program ini bahkan telah mendapat penghargaan dari Bank Dunia karena bersifat holistik integral. Lewat Tamas Posyandu, tumbuh kembang dan kesehatan anak-anak dipantau dan pada saat yang sama orang tua juga dibekali berbagai pengetahua.“Taman Posyandu ini adalah solusi yang bagus karena dalam kegiatannya menyertakan pendidikan parenting,” imbuh Pakde Karwo.
Pakde Karwo Usul Perbanyak Ponkesdes
Pada kesempatan yang sama, Pakde Karwo mengusulkan agar kabupaten/kota memperbanyak keberadaan pondok kesehatan desa/Ponkesdes dalam rangka meningkatkan upaya preventif dan promotif. Dalam satu ponkesdes ini nantinya paling tidak ada satu orang bidan dan dua orang perawat. Berdasarkan data yang ada, dari 5700 total pondok bersalin desa/polindes baru 3.213 yang menjadi ponkesdes. Ponkesdes ini merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah
“Ibu-ibu PKK yang hadir disini harus mendorong bupati/walikotanya agar mau membentuk ponkesdes. Jika polanya masih kuratif seperti sekarang, maka BPJS juga akan keberatan menanggung biayanya,” jelasnya.
Menurutnya, dengan adanya ponkesdes maka akan memberi rasa tenang pada masyarakat karena dekat dengan balai kesehatan. Ponkesdes juga merupakan kepanjangan tangan dari puskesmas, sehingga tugas utamanya yakni memberi pengertian tentang pentingnya kesehatan. “Hampir 80 persen orang sakit itu sebenarnya bukan dari fisiknya namun dari psikisnya, sehingga dengan adanya balai pengobatan yang dekat maka akan mampu menekan jumlah orang sakit di suatu daerah,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II TP. PKK Prov. Jatim Hj. Chairani Yuliati Akhmad Sukardi, S.Sos menyampaikan, kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja, memperluas jangkauan layanan, serta percepatan pencapaian berbagai program khususnya KB. Selain itu, diharapkan melalui kegiatan ini dapat memacu semangat para kader PKK, untuk bersinergi dengan organisasi perangkat daerah dalam membangun kesehatan masyarakat di lingkungannya.
“Partisipasi masyarakat dan semua instansi terkait dalam mensukseskan program KB sangat penting, sehingga pelayanan paripurna KB dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” terangnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari perwakilan TP. PKK kab/kota se Jatim serta instansi terkait. Tema Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan tahun 2017 Provinsi Jatim yakni “Melalui Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, Kita Sinergikan Program Pembangunan Dalam Upaya Peningkatkan Kualitas Keluarga Menuju Indonesia Sehat”.
Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Jatim Yenrizal Makmur, SP, MM, Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jatim dr. Kohar Hari Santoso, serta beberapa kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim. (RR)