Konsep Jatimnomics yang digagas oleh Dr. H. Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, membawanya menerima penganugerahan Implementator Keilmuan Untuk Kesejahteraan Rakyat dari Universitas Airlangga Surabaya (Unair). Penganugerahan ini diterima Pakde Karwo saat Malam Apresiasi Sahabat Airlangga di Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya, Kamis (01/12) malam.
Dalam sambutannya, Pakde Karwo sapaan akrabnya, menyampaikan usul pada Unair yang menetapkan World Class University with Morality. Menurutnya ada kepentingan besar di Indonesia yang menunggu Universitas Airlangga untuk kemudian disampaikan ke tingkat nasional. Pertama, ia minta Unair menaruh keseimbangan antara pendidikan yang sifatnya umum dan vokasional, sehingga Unair diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk mengatasi kesenjangan yang ada.
“Bila pendidikan kita tidak menaruh keseimbangan antara vokasional dan bidang umum, kita tinggal menunggu middle income trade kita akan menjebak kita kemudian pendapatan kita akan turun pada posisi di bawah 3.000 USD. Unair punya segalanya untuk memberikan masukan pada pemerintah. Saya pikir ini usulan penting. Akhir-akhir ini hampir semua yang saya lihat perencanaan jangka pendek dan semua hanya kepentingan untuk menarik masyarakat, atau kebijakan sangat politis. Bukan menjadi basis kebijakan yang mendasar. Dan Unair punya semua tentang itu,” kata Pakde Karwo.
Poin kedua, menurut Pakde Karwo, Unair harus punya fakultas kebudayaan yang bisa mengembangkan budaya moralitas, karena akhir-akhir ini di Indonesia sedang marak “budaya tanding”. “Perbedaan mestinya diajak dialog bukannya menjadi sarana untuk mendemonstrasikan kehebatan masing-masing. Budaya tanding tidak akan menyelesaikan masalah. Esensi demokrasi justru soal hak menyatakan pendapat demi tercapainya musyawarah mufakat Hari-hari ini kita merasakan informasi dimana siapa merasa lebih besar dari sapa. Saya kira pengembangan budaya Indonesia sangat ditunggu saat ini.”, tuturnya
Sementara itu dalam sambutannya, Prof. Dr. Muhammad Nasich, Rektor Universitas Airlangga, menghaturkan apresiasi pada semua sahabat airlangga yang telah berkontribusi untuk masyarakat. “Salah satu hal penting dalam pembangunan sebelum kesejahteraan sosial adalah menciptakan masyarakat yang adil dan beradab. Kita berharap agar Unair bisa menjadikan indonesia yang lebih adil dan beradab”, terangnya.
Terkait penghargaan implementator keilmuan untuk Pakde Karwo, menurutnya penghargaan ini pantas didapatkannya. Menurutnya, Pakde Karwo telah berhasil memimpin Jatim dengan pendekatan yang bersifat ilmiah untuk kesejahteraan masyarakat. “Kita sangat bangga karena ilmu yang beliau peroleh dari Unair bisa diterapkan untuk menyejahterakan masyarakat Jatim. Saya sering berdiskusi dengan Pakde Karwo dan justru beliau selalu lebih maju dalam menggunakan pendekatan. Jadi kemajuan Jatim dilakukan berdasarkan pendekatan lmiah,” katanya.
Malam Apresiasi menjadi penutup rangkaian dies natalis unair ke-62. Pada acara ini, beberapa penghargaan diberikan pada beberapa kalangan mulai dari mahasiswa hingga atlet sebagai bentuk apresiasi Universitas Airlangga pada insan-insan berprestasi. Beberapa penghargaan yang diberikan pada acara ini diantaranya penghargan Mahasiswa Menginspirasi yang diraih mahasiswa bidik misi dari FEB dengan IPK 3,75 yakni Khaulah Qurata A’yun; Atlet PON Berprestasi 2016 dari cabang olahraga Tarung Derajat yakni M. Khairul Hidayat, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dengan IPK 3,9.
Rangkaian dies natalis Unair ini berlangsung dari 1 November – 1 Desember 2016 dengan tema 62 tahun Unair untuk Indonesia yang Adil dan Beradab. Selama sebulan, beberapa kegiatan dilaksakanan seperti pekan ekonomi kreatif, wayangan, Airlangga Fiesta yang bertema pengbdian masyarakat seperti donor darah, operasi katarak dan panen raya. Kemudian ada pula seminar baik nasional maupun internasional oleh beberapa fakultas di Unair.(*).