SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo menyambut baik sinergi penegakan hukumantara Penyidik Polri dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Melalui sinergi ini,diharapkan kinerja penegakan hukum atau law inforcement di Jatim semakin baik danmeningkat, sehingga provinsi ini menjadi lebih aman, nyaman, dan kondusif.
“Sinergi ini adalah inovasi baru serta langkah maju dalam rangka meningkatkanpenegakan hukum yang lebih baik di Jatim. Ini momen yang ditunggu semua pihak” kata PakdeKarwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat Rakor bersama Penyidik Polri dan PPNS Tahun2017 di Ruang Amarta, Hotel Singgasana Surabaya, Rabu (1/11)Pakde Karwo mengatakan, penegakan hukum yang baik akan membuat keamanan dankenyamanan di Jatim semakin meningkat, memperlancar proses pembangunan, dan berimbaspositif pada kesejahteraan masyarakat Jatim. Karena itu, Pakde Karwo mendukung penuhsinergi Polri dan PPNS ini.
Lebih luas lagi, sinergi penegakan hukum ini juga akan mendukung kelancaranpembangunan nasional. Pasalnya, Jatim telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagaiInterregional Output (IRIO) Model. Artinya, Jatim merupakan provinsi berpengaruh terhadapperekonomian daerah lain di Indonesia, khususnya Indonesia Timur. “Penegakan hukum sangat penting karena secara geografi politik dan geógrafi ekonomi,Jatim adalah center of gravity dan menjadi pusat logistik dan konektivitas perdagangannasional” katanya. Sebagai pusat arus perdagangan, lanjut Pakde Karwo, membuat Jatim harus lebihwaspada terhadap potensi ancaman keamanan dan penegakan hukum. Contohnya adalahpenyelundupan barang illegal, barang berbahaya, atau adanya oknum-oknum yang berbuatcurang.
“Jadi semua permasalahan menumpuk disini. Ini yang harus kita tegakkan” lanjutnya.Ditambahkan, keamanan dan kenyamanan merupakan aspek yang diandalkan PemprovJatim ketika menerima kunjungan delegasi internasional. Salah satunya Duta Besar Singapurauntuk Indonesia, Anil Kumar Nayar pada Oktober lalu. Dalam pertemuan itu, Anil mengatakan,dirinya ingin memindahkan investasinya dari provinsi Jawa Barat ke Jatim.Pakde Karwo menuturkan, Anil terkesan dengan keamanan dan kenyamanan di Jatimyang sangat baik. Karena itu, Singapura berani berinvestasi sangat besar di Jatim.
Padasemester I tahun 2017, investasi dari negara ini sudah mencapai 7,34 miliar dollar AS atau 50%dari total Penanaman Modal Asing (PMA) Jatim. Capaian itu menjadikan Singapura sebagainegara yang paling menyumbang PMA. Minta PPNS Belajar IntensDalam kesempatan ini, Pakde Karwo meminta PPNS untuk memanfaatkan waktusebaik-baiknya dan belajar secara intens kepada penyidik Polri. Pasalnya, pengalaman PPNSrelatif lebih sedikit dari penyidik Polri yang sudah menangani berbagai kasus, mulai dari skalakecil maupun besar.“Pengalaman PPNS belum sebanyak penyidik Polri.
Dengan adanya sinergi ini, kamiberharap PPNS bisa belajar dari pengalaman penyidik Polri. Sinergi ini juga menjadi aspekpenegakan hukum baru yang kami promosikan ketika menerima kunjungan delegasiperdagangan dari dalam maupun luar negeri” pungkasnya.Ditambahkan, total personel PPNS di Jatim sebanyak 564 orang, yang terdiri dari 86orang PPNS Provinsi Jatim dan 478 orang PPNS dari pemerintah kabupaten/kota se-Jatim. Hadir dalam rakor ini, Itwasda Polda Jatim, Kombes Pol Wahyudi Hidayat, AsistenPidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Didik Farkhan Alisyahdi, para pejabat utamaPolda Jatim, serta 159 peserta yang terdiri dari penyidik Polri dan PPNS Provinsi Jatim.(rr)