SURABAYA, beritalima.com _ Gubernur   Jatim   Dr.   H.   Soekarwo   menyampaikan   perkembangan   kinerjaPemprov. Jatim tahun 2017 dan berbagai asumsi perubahan serta targetnya  karenaberbagai faktor eksternal.Hal   tersebut   disampaikan   Pakde   Karwo-sapaan   akrab   Gubernur   Jawa   Timurpada saat Rapat Paripurna DPRD Jatim di Gedung DPRD Prov. Jatim,Jumat (11/8). Agenda sidang, penyampaian nota keuangan Gubernur terhadap raperdatentang perubahan APBD Prov. Jatim Tahun Anggaran 2017Menurut Pakde Karwo, asumsi makro pada Rancangan APBN Perubahan Tahun2017 telah menyebabkan perubahan pada target pencapaian kinerja Pemprov Jatimserta kondisi pembiayaan non pemerintah yang terjadi saat ini. Selain  itu, perubahan-perubahan tsb  juga melihat kondisi penerimaan   selamatiga   tahun   terakhir   baik   nasional,   provinsi,   maupun   kabupaten/kota.   Juga,perkembangan yang terjadi, seperti perubahan kewenangan.Dijelaskan,   dari  segi   pertumbuhan   ekonomi   semester  I   tahun   2017,   ekonomiJatim   tumbuh  sebesar  5,21  persen  lebih  tinggi  dibandingkan nasional  yang  tumbuhsebesar 5,01 persen, dengan PDRB Jatim mencapai Rp. 977,29 triliun. Pertumbuhan  masih  didominasi  oleh  konsumsi  rumah  tangga yang  mencapailebjh dari separuh PDRB Jatim atau sebesar 60,13 persen, sedangkan pembentukanmodal tetap bruto sebesar 27,58 persen.Indeks gini Jatim, lanjutnya, pada bulan Maret 2017,  tercatat sebesar 0,396 ataulebih rendah dibandingkan Jabar sebesar 0,403, DKI Jakarta sebesar 0,413, dan DIYsebesar 0,432. Indeks ini,   juga lebih rendah dibandingkan periode September tahun2016 yang mencapai 0,402.”Kondisi   ini   menunjukkan   bahwa   selama   periode   bulan   Maret   2016   sampaidengan bulan Maret 2017 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Jatim,” ujarnya.Kemiskinan TurunMengenai   pemerataan   pendapatan   versi   bank   dunia,   Pakde   Karwomenyampaikan kondisi per bulan Maret 2017, penduduk dengan tingkat pendapatan 40persen terbawah menikmati hasil kegiatan ekonomi sebesar 17,12 persen. Persentasepengeluaran kelompok 40 persen terbawah ini naik dibandingkan dengan kondisi Bul.anSeptember 2016 yang sebesar 17,11 persen dan juga lebih tinggi dibandingkan Maret2016 yang mencapai 17,02 persen
Pemerataan pendapatan ini, jelasnya, juga terkait erat dengan penurunan tingkatkemiskinan   dan   tingkat   pengangguran   terbuka   di   Jatim.   Misalnya,   selama   periodeSeptember   2016   sampai   dengan   Maret   2017,   persentase   penduduk   miskin   Jatimmengalami penurunan sebesar 0,08 persen, yaitu 11,85 persen pada September 2016menjadi 11,77 persen pada Maret 2017. Bila  dibandingkan  jumlah  kemiskinan  tahun  2016   sampai  Maret  2017,  Jatimmampu menurunkan jumlah kemiskinan sebesar 4,91 persen. Penurunan selama satusemester tersebut ditunjukkan dengan turunnya jumlah penduduk miskin sebesar 21,52ribu jiwa yang sema berjumlah 4.638,53 ribu jiwa pada Bulan September 2016 menjadi4.617 ribu jiwa pada Bulan Maret 2017.Sedangkan tingkat pengangguran terbuka di Jatim pada Februari 2017 mencapai4,10 persen atau turun sebesar 0,11 persen dibandingkan keadaan pada Bulan Agustus2016 yang mencapai 4,21 persen.Penurunan pengangguran di Jatim tsb, menurut Pakde Karwo, didukung denganketenagakerjaan di Jatim pada Februari Tahun 2017 yang lebih baik dibandingkan padaAgustus 2016 dan Februari 2016, yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlahangkatan   kerja.   pada   Februari   2017,   jumlah   angkatan   kerja   di   Jatim     bertambahsebanyak 138 ribu orang dibandingkan keadaan pada Agustus 2016, serta bertambah280 ribu orang jika dibandingkan Februari 2016.”Peningkatan   jumlah   angkatan   kerja   tersebut   otomatis   berpengaruh   terhadaptingkat partisipasi angkatan kerja yang meningkat dari 66,14 persen pada Agustus 2016menjadi 68,94 persen pada Februari 2017 atau naik sebesar 2,79 persen,” jelasnya.Target Akhir 2017, Jatim Lebih BaikMelihat   kondisi   kinerja   Pemprov   Jatim   tersebut,   maka   Pakde   Karwomenargetkan   akhir   tahun   2017   mengalami   perubahan   Jatim   yang   lebih   baik.Pertumbuhan ekonomi  Jatim  diharapkan  mampu mencapai  5,56 persen,  indeks  ginibisa mencapai 0,390-0,400 pada akhir tahun 2017.Ia   juga   berharap   kelompok   40   persen   bawah   mampu  mencapai   18,00-18,20persen hingga akhir tahun 2017.Untuk   penduduk   miskin   Jatim   diharapkan   bisa   turun   mencapai   11,80-11,50persen   dengan berbagai program penanganan kemiskinan. Sedangkan untuk tingkatpengangguran terbuka diharapkan bisa mencapai 4,17-4,08 persen. (rr)


									
											




