Pakde Karwo: Sinergitas dan Kerjasama, Kunci Jatim Raih Parasamya Purnakarya Nugraha

  • Whatsapp
Gubernur Jatim Soekarwo menyerahkan penghargaan EKPPD terhadap LPPD predikat sangat baik kepada Bupati Lamongan Fadeli di upacara Otoda XXI di halaman Kantor Gubernur Jatim

Peringatan Hari Otoda ke-XXI Provinsi Jatim

SURABAYA, beritalima.com – Salah satu kunci Pemerintah Provinsi Jatim selama tiga kali berturut-turut menerima penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha adalah adanya sinergitas dan kerjasama yang kuat dari seluruh pegawai Pemprov Jatim terutama dalam memberikan pelayanan publik ke masyarakat. Atas prestasi ini, apresiasi sebesar-besarnya dihaturkan Gubernur Soekarwo beserta Wagub atas nama Pemerintah Provinsi Jatim kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Jatim.
“Terimakasih sebesar-besarnya kepada teman-teman semua karena sinergitas, kerjasama serta kekuatan persatuan dan kebersamaan tak ada tandingnya untuk meningkatkan pelayanan publik atau kinerja kita kepada masyarakat,” kata Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXI Tahun 2017 Provinsi Jatim di Halaman Kantor Gubernur Jatim, Kamis (27/4).

Menurut Pakde Karwo, produktivitas yang dimiliki Provinsi Jatim adalah proses sinergi dari seluruh stakeholder yang ada. Selain itu, suasana yang baik, harmonis dan saling menyapa adalah kekuatan yang paling luar biasa. “Saya ingin mengungkapkan bahwa anda orang orang yang paling baik di indonesia karena mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kinerja yang baik,” ujarnya disambut tepuk tangan seluruh undangan dan peserta upacara.

Selain beberapa faktor di atas, penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha ini didasarkan beberapa kriteria penilaian. Yakni kinerja pemerintah provinsi sebanyak 40 persen, kerjasama dengan pemkab/pemkot sebanyak 40 persen, dan faktor leadership sebanyak 20 persen. “Leadhersip ini bukan hanya karena gubernur dan wagubnya, tapi sampe ke bawah punya leadership yang baik,” ungkapnya.

Peringatan Hari Otoda ini, lanjut Pakde Karwo, dimaknai sebagai momen peningkatan pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat. Pelayan publik ini dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dan partisipatoris, serta pelayanan publik untuk masyarakat dan dunia usaha. Upaya ini dikelola melalui sistem electronic government (e-government) agar lebih transparan dan akuntabel.

Tema Hari Otonomi Daerah ke-XXI Tahun 2017 ini adalah “Dengan Semangat Otonomi Daerah, Kita Tngkatkan Kinerja Pelayanan Publik Melalui E-Government”. Tema ini memiliki empat makna pokok. Pertama, pelaksanaan otoda harus mampu meningkatkan kinerja pelayanan publik sesuai dengan kepentingan masyarakat. Kedua, upaya peningkatan kinerja pelayanan publik harus dikelola berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau electronic-government. Ketiga, pelayanan publik berbasis e-government membutuhkan kemampuan dan integritas tinggi dari setiap aparatur daerah. Serta keempat, mampu mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik (local good government) dan aparatur pemerintah yang bersih (clean local government).

Tiga Kali Raih Penghargaan
Tahun ini merupakan ketiga kalinya Provinsi Jatim menerima penganugerahan Parasamya Purna Karya Nugraha. Provinsi Jatim merupakan provinsi yang pertama kali menerima penganugerahan Parasamya Purna Karya Nugraha pada REPELITA I dari pemerintah, yakni pada tahun 1974. Penyerahan langsung diberikan oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur saat itu, Raden Panji Moh. Noer, untuk periode penilaian tahun 1969-1973.

Tahun 2014, Jatim kembali menerima penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha. Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2010, tahun 2011 dan tahun 2012 oleh tim nasional, kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya menduduki peringkat pertama atau terbaik secara nasional.

Tahun 2017, unuk ketiga kalinya, berdasarkan evaluasi kinerja Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 oleh pemerintah pusat, Jatim kembali dinilai dapat mempertahankan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya terbaik secara nasional. Dengan demikian, Jatim mendapatkan kembali penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha tiga kali berturut-turut.

Arahan Mendagri
Sementara itu, sambutan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo yang dibacakan Gubernur Soekarwo saat upacara, menekankan lima arahan pokok bagi seluruh pemerintah daerah. Diantaranya, pertama, dalam mengefektifkan penyelenggaraan pemerintah daerah, harus senantiasa terjalin hubungan harmonis antara kepala daerah dan DPRD sesama unsur penyelenggaraan pemerintah daerah. Juga, hubungan harmonis dengan seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forpimda).

Kedua, tingkatkan kualitas tata kelola pemerintahan daerah untuk mewujudkan proses penyelenggaraan pemerintah daerah yang baik dan bersih, melalui reformasi birokrasi. Serta, peningkatan kapasitas dan integritas seluruh penyelenggara pemerintah daerah. Ketiga, prioritaskan program pembangunan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, yang didukung pengelolaan sumber keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
Keempat, tingkatkan daya saing perekonomian daerah di tengah percaturan ekonomi global dan regional, serta era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) melalui pengelolaan potensi ekonomi daerah. Kelima, tingkatkan keterbukaan informasi publik melalui pelayanan informasi dan dokumentasi publik di lingkungan pemerintah daerah secara efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan.

Bupati/Walikota Terima Penghargaan
Dalam upacara ini, Gubernur Soekarwo menyerahkan penghargaan bagi kabupaten/kota di Jatim yang memiliki kinerja terbaik dalam penyelenggaraan pemerintah daerah Tahun 2015 serta juara sinergitas kinerja kecamatan Provinsi Jatim Tahun 2016. Untuk kategori pemerintah daerah di Jatim yang berkinerja terbaik dalam penyelenggaraan pemerintah daerah Tahun 2015 untuk tingkat kabupaten, peringkat I diraih Pemkab Sidoarjo, peringkat II diraih Pemkab Lamongan, peringkat III diraih Pemkab Banyuwangi, dan peringkat IV diraih Pemkab Probolinggo. Dan untuk tingkat kota, peringkat I diraih Kota Surabaya dan peringkat II diraih Kota Mojokerto.

Sementara itu untuk kategori sinergitas kinerja kecamatan di Provinsi Jatim Tahun 2016, juara I diraih Kec. Tulakan, Kab. Pacitan, juara II diraih Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep, dan juara III diraih Kec. Sukorejo, Kab. Pasuruan. Untuk juara harapan I diraih Kec. Sukolilo, Kota Surabaya dan juara harapan II diraih Kec. Dringu, Kab. Probolinggo. (**/red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *