SURABAYA, beritalima.com – Pembinaan atlet melalui sport science perlu ditambah dengan kercerdasan dan kesehatan. Kecerdasan dan kesehatan menjadi bagian pelatihan atau training bagi para atlet, serta sebagai sarana untuk membentuk kualitas SDM atlet yang unggul.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo saat membuka Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Provinsi Jatim Tahun 2017 yang bertema “Konsolidasi dan Optimalisasi KONI Provinsi Jawa Timur Menuju Prestasi Puncak PON XX Papua 2020” di Hotel Garden Palace Surabaya, Selasa (14/3).
Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim mengatakan, dengan kesehatan dan pendidikan yang baik, atlet menjadi lebih baik dan berkualitas. Untuk itu, dalam menyusun program kerja, KONI Jatim perlu membangun sport science dengan kecerdasan dan kesehatan.
“Atlet yang sehat pasti cerdas. Atlet yang hebat, cerdas dan kesehatanya bagus. Fisik bagus, tetapi tidak cerdas itu tidak bagus. Sebab orang hebat itu ditentukan tentang kesehatan dan pendidikannya. Kalau gizinya bagus, pendidikan bagus, maka atlet memiliki potensi yang sangat besar,” ujarnya.
Dijelaskan, sport science ini dilakukan untuk mendukung program KONI Jatim dalam mewujudkan harapan tidak hanya menjadi juara PON, tetapi juga SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. “Berarti harus ada fokus dalam mewujudkannya. Sarananya adalah sport science,” jelasnya.
Pakde Karwo juga menyampaikan berbagai prestasi KONI Jatim yang mengharumkan nama Jatim di kancah olahraga nasional. Ada track record yang diraih Jatim antara lain juara umum di PON Surabaya (tahun 2000), juara kedua di PON Sumatera Selatan (tahun 2004), juara umum di PON Kalimantan Timur (tahun 2008), juara ketiga di PON Riau (tahun 2012), juara umum di PON Remaja Surabaya (tahun 2015), dan juara kedua di PON Jawa Barat (tahun 2016).
“Bangga dengan apa yang dicapai KONI Jatim luar biasa. Cabornya luar biasa kompak dengan atlet. Atletnya memiliki semangat juara. Semua KONI kabupaten/kota hadir untuk memberi semangat kepada para atlet yang sedang bertanding,” imbuh Pakde Karwo.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum KONI Jatim Erlangga Satriagung mengatakan, Musorprov ini memiliki tiga agenda yakni pertanggungjawaban, pembahasan program dan perancangan agenda kerja, serta pemilihan ketua dan kepengurusan KONI Jatim.
Dikatakan, dukungan gubernur dan pendampingan dari SKPD di lingkungan Pemprov Jatim sangat membantu pembinaan atlet di Jatim. Ke depan, basis pembinaan dalam mencapai puncak prestasi terdiri empat pilar yang perlu dilakukan yakni kesehatan gizi, psikologi, fisik, dan bio mekanik.
Menurutnya, meskipun PON adalah salah satu orientasi pencapaian puncak secara nasional dari para atlet Jatim, tetapi target KONI Jatim ke depan tidak hanya prestasi nasional, tetapi lebih banyak kontribusi atlet Jatim untuk prestasi internasional baik single event maupun multi event.
Ia berharap ke depannya Jatim harus menjadi gudangnya pelatih yang potensial. Guna mewujudkannya diharapkan ada Training of Trainers (ToT) dari pelatih asing untuk meningkatkan kemampuan para pelatih Jatim. Sebab selama ini Jatim dikenal sebagai gudangnya atlet. “Kalau pelatihnya potensial, maka atlet menjadi lebih handal,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil I Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga dan Bidang Pembinaan Organisasi KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno, S.IP, M.Sc mengatakan, KONI Pusat ingin melakukan pembinaan sentra-sentra olahraga di daerah. Nantinya provinsi yang mempunyai potensi atlet yang bagus akan membina secara khusus. Misalkan Jatim jago dayung, maka provinsi tersebut menjadi sentra cabor dayung.
Lebih lanjut disampaikannya, secara undang-undang, kabupaten/kota mempunyai tugas dan kewajiban untuk membina sekurang-kurangnya satu cabang olahraga berdasarkan potensi kabupaten/kota menuju atlet nasional. Jatim mempunyai 38 kabupaten/kotav (**)