JAWA TIMUR, beritalima.com – Mega Proyek pemerintah terkait Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang sempat terhenti dan mandeg selama 43 tahun akhirnya tuntas dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha untuk SPAM Umbulan yang dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo.
Tuntasnya Mega Proyek Umbulan tersebut terlihat pada acara Penandatanganan Proyek Strategis Nasional Perjanjian Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), Penjaminan, Regres dan Penyediaan Air Curah SPAM Umbulan di Ruang “Graha SAWALA” Lantai I Gedung Ali Wardana Kantor Kemenko Perekonomian RI Jakarta Pusat Kamis (21/7).
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha untuk SPAM tersebut dilakukan antara Pakde Karwo sapaan Gubernur Jatim tersebut dengan PT Meta Adhy Tirta Umbulan selaku Badan Usaha Pelaksana yang disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.
Proyek KPBU SPAM Umbulan terasa istimewa karena mendapat penghargaan sebagai Finance Project of The Year 2014 pada acara Global Infrastructure Leadership Forum di New York, Amerika Serikat yang diserahkan langsung oleh Direktur PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Emma Sri Martini kepada Gubernur Jatim Soekarwo. Forum ini diikuti oleh 400 delegasi dari 31 negara dan proyek ini telah berhasil berkompetisi dengan 36 mega proyek infrastruktur dari berbagai negara.
Pakde Karwo menyambut baik atas tuntasnya SPAM Umbulan. Menurutnya, dengan beroperasinya SPAM Umbulan akan memberi dampak serta manfaat besar bagi masyarakat. Terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Andaikan pemerintah tidak ikut dan mengintervensi bersama swasta maka harga air per meter kubik Rp. 6.600. Akan tetapi, setelah pemerintah mengintervensi dapat menurunkan harga air hingga 2.400 meter kubik bahkan masyarakat bisa mendapatkan harga 1.000 meter kubik-1.500 meter kubik,” ungkapnya.
Pakde Karwo menjelaskan, bahwa penyelesaian SPAM Umbulan ini sangat penting karena berkaitan dengan pelayanan publik masyarakat di bidang air minum tidak hanya penyediaan air bersih.
Ia menegaskan, bahwa proyek SPAM Umbulan sudah diawali pembahasannya sejak tahun 1973. Namun pihaknya baru menangani dan terus melakukan upaya penyelesaian masalah SPAM Umbulan pada tahun 2015. Pada Januari 2015 telah dilakukan Viability Gap Fund (VGF) dan Agustus 2015 baru dilakukan lelang
Nantinya, jika proyek SPAM Umbulan selesai pembangunannya pada tahun 2019 akan mampu menghasilkan 4.000 liter per detik. Proyek ini memberi manfaat bagi masyarakat Jatim sekaligus dapat melayani kebutuhan air minum yang berkualitas bagi lebih dari 1,3 juta jiwa penduduk Jatim, terutama pada 3 kabupaten dan 2 kota yakni Kab. Pasuruan, Gresik, Sidoarjo, Kota Pasuruan, dan Kota Surabaya.
Proyek SPAM Umbulan merupakan salah satu pekerjaan penting bagi pemerintah pusat. Bahkan, kesepakatan proyek tersebut sudah diketahui langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ke depan, pendanaan proyek SPAM dilakukan secara sharing antara dana APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Pasuruan.
Proyek ini dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Pemprov Jatim sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK). Untuk meningkatkan kelayakannya sehingga menarik investor, proyek ini juga menerima dukungan pemerintah dalam bentuk VGF dari Kementrian Keuangan yang akan digunakan untuk konstruksi sebagaian.
“Proyek ini juga merupakan pekerjaan pertama yang menggunakan sistem sharing antara pemerintah dan pihak swasta. Sistem KPBU merupakan lesson learned bagi pola pembangunan ke depan seperti SPAM di daerah lain, proyek listrik hingga pembangunan jalan tol,” imbuhnya.
Di tempat tersebut, juga dilakukan penandatanganan perjanjian penjaminan antara PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero) dengan PT. Meta Adhya Tirta Umbulan selaku Badan Usaha Pelaksana. Juga dilakukan, penandatanganan perjanjian Regres antara Gubernur Jawa Timur dengan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Tak hanya itu, penandatanganan perjanjian juga dilakukan untuk penyediaan air curah antara Perusahaan Daerah Air Bersih Provinsi Jawa Timur dengan PT Meta Adhya Tirta Umbulan selaku Badan Usaha Pelaksana.
Di tempat yang sama, Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Mardiasmo menilai bahwa proyek ini merupakan capaian yang bersejarah. Hari ini mencapai tahapan yang monumental. Perjanjian tersebut akan membuka jalan bagi perlorehan selanjutnya yakni beroperasi SPAM Umbulan.
Kementrian Keuangan telah memberikan dukungan melalui surat persetujuan final dukungan kelayakan untuk proyek KPBU SPAM Umbulan. Dukungan kelayakan sebesar Rp. 818 Milliar akan digunakan untuk memastikan adanya keterjangkauan harga beli air da tetap menjaga aspek feasibility dari proyek tersebut
Menko Perekonomian RI Darmin Nasution merasa bangga karena proyek ini dapat tuntas sekaligus menyatukan beberapa kepentingan yang ada di daerah. Proyek ini sangat bersejarah dan penting karena melibatkan banyak pihak. “Arti penting dari penandatangan ini adalah kepercayaan, yakni adanya kepercayaan antara pemerintah pusat dan daerah, badan usaha dengan pemerintah daerah sekaligus ada kepercayaan dari dunia perbankan dengan pemerintah,” ungkapnya.
Menurut Darmin SPAM Umbulan adalah proyek pertama di sektor air yang mendapat dukungan pemerintah dalam bentuk VGF. Proyek ini sebenarnya telah direncanakan pada 43 tahun lalu, tapi baru pada 2010 ditetapkan Bappenas dan Kementrian Pekerjaan Umum sebagai salah satu Showcase Project dengan skema KPBU. “Proyek penyediaan air minum yang menyerap investasi senilai Rp. 4.51 trilliun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat 1,3 juta di 3 Kabupaten dan 2 Kota di Jatim,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut tampak Hadir Bupati Pasuruan, Gresik, dan Sidoarjo serta Walikota Pasuruan dan Perwakilan dari kotamadya Surabaya. (&&).