SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo mengusulkan penerapan best practice atau praktik terbaik dalam grand desain pendidikan karakter. Upaya ini untuk mendukung program pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh pemerintah sesuai amanat Undang Undang.
“Dalam proses pembelajaran atau learning saat ini perlu dibangun kesadaran masyarakat untuk melakukan best practices. Orang-orang yang telah berhasil dilibatkan sehingga bisa menjadi praktik nyata dalam keseharian,” ujar Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim pada acara pada acara Forum Sinergitas Diskusi Publik Dalam Rangka Membumikan Pancasila Membentuk Generasi Bangsa, di Gedung DPRD Prov. Jatim, Jl. Indrapura No. 1, Surabaya, Senin (24/07).
Pakde Karwo menjelaskan, melalui best practice yang ditunjang dengan teori pendidikan, agama, Pancasila, dan UUD 1945 akan mampu menciptakan nilai-nilai luhur. Selain itu, dengan dukungan satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat maka diharapkan akan mencetak generasi berkarakter. “Semua upaya tersebut merupakan upaya untuk menjadikan penerus bangsa yang tangguh, kompetitif, toleran, berorientasi pada ilmu pengetahuan dan semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan YME berdasarkan Pancasila,” terangnya
Lebih lanjut disampaikan, pendidikan karakter merupakan cara terbaik yang menjamin peserta didik memiliki kepribadian yang baik dalam kehidupannya. Disamping itu, melalui pendidikan karakter akan membantu peserta didik untuk mau menghormati pihak lain dalam hidup bermadyarakat yang beragam. Lewat pendidikan karakter yang berpedoman pada Pancasila, diharapkan juga mampu memelihara nilai budaya sebagai upaya melestarikan peradaban dan kearifan lokal. “Kita jangan sampai mengganggu rumusan lokal yang sudah tumbuh di daerah. Pendidikan kultural ini jangan sampai luntur,” ujar Pakde Karwo.
Pakde Karwo menambahkan, nilai-nilai ujung tonggak dalam pengembangan karakter yaitu kejujuran, kecerdasan, tanggung jawab, kebersihan, kedisiplinan, tolong-menolong, dan yang terpenting kereligiusan. “Negara yang maju adalah negara yang tuntas dalam kebudayaan, namun Jatim melebihi itu karena ada komponen spiritual atau religius di dalamnya,” pungkasnya.
Turut hadir Ketua DPRD Prov. Jatim Halim Iskandar, Wakil Ketua I,II, III, dan IV DPRD Prov. Jatim, Rektor PTN/PTS se Jatim, Kepala Bakesbangpol kab/kota se Jatim, Kepala Dinas Pendidikan kab/kota se Jatim, dan pejabat di lingkungan Pemprov. Jatim.
(rr)