JAKARTA, Beritalima.com– Wabah pandemi virus Corona (Covid-19) yang melanda 34 provinsi dan lebih dari 270 kabupaten/kota di Indonesia belum memperlihatkan tanda-tanda bakal berakhir. Bahkan di Pulau Jawa, virus mematikan itu cenderung mengalami peningkatan terutama di Jakarta dan Surabaya.
Karena itu, kata anggota Komisi VI DPR RI dari Dapil I Provinsi Riau, Chairul Anwar dalam keterangan tertulis melalui WhatsApp (WA) yang diterima Beritalima.com, Senin (13/7) malam, sudah seharusnya pemerintahan presiden Joko Widodo mengambil inisiatif untuk memperkuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi.
Soalnya, lanjut anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI itu, sampai saat ini belum ada yang bisa memprediksi kapan wabah tersebut berakhir di Indonesia. “Sebab itu, Pemerintahan Jokowi perlu memperkuat BUMN Farmasi dalam usaha mencari penangkal dan obat buat pasien yang tengah dalam perawatin tim medis,” kata Chairul.
Menurut Chairul, ada beberapa yang dapat dilakukan BUMN Farmasi dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19, antara lain terus mengembangkan penemuan vaksin Covid-19. Caranya berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri.
Dalam Kunjungan Kerja (Kunker) spesifik Komisi VI DPR RI ke BUMN Biofarma di Bandung pertengahan pekan lalu dipaparkan bahwa Biofarma berkolaborasi dengan Lembaga Eijkmen, Kemenristik-BRIN, Litbangkes Kemenkes.
Selain itu, perusahaan farmasi plat merah tersebut juga sedang menjajaki kerjasama CEPI dan Sinovac-China untuk mengembangan vaksin Covid-19. “Diharapkan uji klinis vaksin Covid-19 bisa terlaksana pertengahan hingga akhir tahun depan. Kami berharap, pemerintah mendukung penuh upaya ini dan Komisi VI mendukung langkah Biofarma ini,” kata politisi yang bergelar Apoteker ini.
Selain mengembangkan potensi penemuan vaksin Covid-19, BUMN Farmasi juga sedang produksi beberapa alat kesehatan dan obat penanganan Covid -19 diantaranya produksi Kit Rapit Test PCR, Produksi APD. Biofarma saat ini juga memproduksi Kit Rapit Test PCR.
“Dari data yang kami terima dari kunjungan itu, Biofarama memproduksi sekitar 100.000 buah tes kit di akhir Mei 2020 dan siap dipasarkan dengan Merk Bio Cov-19. Kami menyambut baik pencapaian ini, dan mendesak agar segera ditingkatkan supaya ketergantungan kita terhadap Kit test PCR produk luar bisa dikurangi sehingga menghemat pengeluaran negara.”
Komisi VI DPR RI, kata dia, juga mendorong agar produksi obat penaganan Covid 19 dan APD dari BUMN Faramsi harus terus ditingkatkan, obat seperti vitamin C dan obat anti virus yang digunakan para dokter dalam menangani pasien Covid-19 harus terus tersedia dan juga produksi APD harus ditingkatkan. ‘Soalnya, tren data positif Covid 19 yang ada akhir-akhir ini masih menunjukkan angka yang makin meningkat dan perlu kita waspadai,” demikian Drs Chairul Anwar Apt. (akhir)