Pandemi itu Fana, Seni itu Abadi Pameran Seni Prakarsa Mahasiswa Indonesia di Tiongkok

  • Whatsapp

beritalima.com | Pandemi Covid-19 membuat banyak aktivitas seni seperti festival dan pameran seni dibatalkan. Para seniman kehilangan tempat untuk menampilkan karya-karya hebatnya. Melihat hal ini, Komunitas Seni Nusantara Nanjing (KIRANA) berinisiatif untuk mengadakan Kirana Art Exhibition 2020 bertajuk “The Reflection of 2020 : New Normal New Artmosphere”. Tema ini muncul dari sebuah gagasan untuk menghidupkan kembali gairah seni yang sempat luntur. Para seniman diajak untuk merefleksikan fenomena di tahun 2020 dengan cara, ide dan kreasi baru, sehingga memberikan ruang kepada para seniman untuk terus berkarya di tengah keterbatasan karena pandemi.
Pameran ini dilaksanakan pada 17 September 2020 s/d 17 November 2020 secara virtual di situs resmi kirana (www.kiranaart.com). Pameran virtual ini dibuka secara resmi oleh Wandi Adriano, Kepala Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Pembukaan resmi ini ditayangkan di Kanal YouTube : Kirana Artspace (https://youtu.be/5lAwNmEZUB4).
“Walaupun kita terhalang oleh pandemi, tapi kegiatan positif tetap bisa diupayakan. Mudah-mudahan pameran ini bisa berjalan lancar, menarik minat dan menyebarkan nilai-nilai postif yang kita harapkan dan bisa mengobarkan semangat kita di tengah pandemi ini.” Kata Wandi Adriano.
Acara ini diikuti oleh 35 seniman Indonesia yang rata-rata merupakan pelajar dan mahasiswa, mereka memamerkan kaya seni terbaik mereka sebagai refleksi tahun 2020. Sejumlah 36 karya telah melalui proses penyeleksian oleh para seniman yang juga akademisi yaitu Peter Ardhianto, S.Sn., M.Sn. , Basnendar Herryprilosadoso, S.Sn, M.Sn., dan Amir, M. Sn.
Tema ini terilhami dari kebiasaan baru masyarakat dalam menjalani kehidupan selama fase adaptasi normal baru. Transisi ini juga diadopsi para seniman untuk berani mendobrak keterbatasan ruang berkarya demi lestarinya seni dan budaya. Acara ini bekerja sama dengan KJRI Shanghai dan didukung oleh PPIT (Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok) cabang Nanjing.
Karya-karya yang ditampilkan mencoba untuk menggambarkan atmosfer tahun 2020. Salah satu seniman, Nafa Arinda menampilkan karya berjudul “Bergeraklah!” untuk merepresentasikan kesadarannya dalam menanggapi pandemi Covid-19 dengan media keramik dan kayu yang dibuat menyerupai sendok. Melalui karya ini, Nafa berpesan, “Sebagai manusia, jika tetap bergerak, berpikir, menjaga kreatifitas dan memiliki solidaritas maka dalam situasi apapun manusia akan mampu menghadapinya.”
Melalui seni, seniman mencoba untuk menunjukkan bahwa pandemi bukan alasan untuk berhenti berkarya, justru inilah momentum untuk membuktikan kepada dunia, bahwa seni tidak akan mati hanya karena virus. Seni akan selalu lahir dalam bentuk baru, selalu tumbuh dalam benih baru, dan selalu mekar dalam kondisi baru. Pandemi itu fana, karya seni abadi.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait