JAKARTA, beritalima.com – Bangsa Indonesia sedang mengalami ujian akibat turut terpapar wabah virus corona (Covid-19).
Karenanya, gerakan bersama untuk menghadapi virus yang berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok itu penting dibutuhkan.
“Hari ini bangsa Indonesia sedang mengalami ujian yang sungguh sangat luar biasa yaitu Covid-19. Oleh karena itu dalam suasana seperti ini kebersamaan bersatu untuk melawan Covid-19 menjadi kuat dibanding kita semua,” ujar Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dalam siaran persnya yang diunggah ke Youtube https://youtu.be/fEnQgiwJsAI, Rabu (18/3).
M. Nuh menekankan agar para jurnalis tetap memerhatikan kaidah jurnalistik dalam mengolah dan memproduksi berita tentang kondisi masyarakat.
“Dunia media terutama kawan-kawan jurnalis yang ada di depan teruslah meliput memberikan informasi. Tapi tetap urusan etika jurnalistik, obyektifitas menjadi bagian yang tidak terpisahkan,” jelasnya.
Menteri pendidikan periode 2009-2014 itu memberikan apresiasi luar biasa kepada jurnalis yang tetap menjalankan tugasnya di tengah merebaknya virus corona. Yaitu memberikan informasi yang berimbang kepada masyarakat.
Tidak lupa M. Nuh berpesan agar seluruh awak media tetap menjaga kesehatan. Karena semua pihak termasuk wartawan tentu tidak ingin tertular virus tersebut.
“Sehingga prinsip-prinsip dasar di dalam peliputan yang terkait dengan Covid-19, alat pelindung diri tetaplah harus kita perhatikan dengan baik,” ucapnya.
“Jangan sampai kita meliput Covid-19, tetapi sekali lagi naudzhubillah, justru ada kawan-kawan yang terpapar Covid-19,” kata M. Nuh.
Hal tersebut tentu tidak bisa dilepaskan dari perusahaan-perusahaan pers. Sehingga dalam suasana ekosistem perusahaan pers harus tetap mengacu protokol penanganan Covid-19.
“Kami dari Dewan Pers memberikan dukungan penuh agar kita semua bersama-sama bersatu melawan Covid-19. Sehingga Indonesia tetap tegak, tetap teguh dan semakin jaya,” tegas M. Nuh. (rr)