Panen Padi Teknologi Singgang Dipantau Tim BPTP Jatim

  • Whatsapp

Mojokerto. Danramil 0815/19 Magersari Lettu Inf Heru Widodo CP bersama Peneliti Tanaman Pangan dari BPTP Propinsi Jatim Ir. Rohmad Budiono, M.Sc, melaksanakan panen padi dengan Teknologi Singgang, bertempat di Area sawah seluas 2.500 M2 di Lingkungan Sumolepen Gang Sawah Kelurahan Balongsari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto milik H. Durajak, pada Senin (23/01).

Menurut keterangan Peneliti BPTP Jatim Ir. Rohmad Budiono MSc, melalui Danramil, teknologi singgang harus diterapkan dengan konsep Pengelolaan Tanaman secara Terpadu (PTT) padi sawah. Salah satu komponen pentingnya adalah tanam secara jajar legowo (jarwo) 2:1. Kalau tidak 2:1, itu bukan jajar legowo. “Penerapan teknologi singgang harus direncanakan dengan baik”, lanjutnya, “terutama pada dua minggu sebelum dan setelah panen. Batang padi harus dijaga tetap segar. Caranya, tanaman diairi tujuh hari sebelum panen, atau panen diajukan 5 – 7 hari sebelumnya.”

“Tujuh hari setelah panen, diamati apakah singgang alami tumbuh apa tidak. Jika tumbuh lebih 70%, maka teknologi singgang layak diterapkan. Selanjutnya, pangkas tunggul padi sampai di pangkal, kira-kira tersisa maksimal 3 cm. Biarkan selama 2-3 hari, lalu airi kembali. Bila ada tunggul yang mati, sulam dengan memecah tunggul yang hidup di dekatnya.Tujuh hari setelah pangkas, segera lakukan pemupukan dengan dosis 15% lebih tinggi dari dosis pupuk dasar rekomendasi. Selebihnya tanaman dipelihara seperti biasa.”

Keuntungan menerapkan teknologi Singgang, diantaranya : tidak perlu pengolahan lahan seperti pembenihan/persemaian, tidak harus membajak dan tidak menanam; Menghemat biaya 30%, Sistem Tehnologi Singgang dapat dilakukan sampai dengan 4 kali dan waktu panen lebih cepat 20 hari dari tanam padi regular. Lebih lanjut Ir. Rohmad Budiono, MSc (Peneliti Tanaman Pangan BPTP Propinsi Jatim) bahwa Sistem Tehnologi Singgang hasilnya lebih bagus dibandingkan dengan tanam padi reguler selain itu petani yang biasanya dalam 1 tahun hanya bisa panen 2 kali dengan sistem singgang bisa panen 3 kali dalam 1 tahun.

Dalam kesempatan tersebut, Danramil 0815/19 Magersari, menyampaikan kepada para Kelompok Tani apabila memerlukan alat mesin pertanian seperti traktor, mesin tanam, dan lain-lain agar menyampaikan melalui Babinsa. Pihak TNI AD akan berupaya membantu kebutuhan para petani. Pungkas Danramil. Turut serta dalam kegiatan tersebut, antara lain para Babinsa Ramil Magersari dan Pok Tani Lingkungan Sumolepon Kel. Balongsari, Magersari Kota Mojokerto. (Pen)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *