SUMENEP, beritaLima – PT. Garam (Persero) melakukan panen perdana garam di lahan Pegaraman III Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, pada Kamis (26/7).
Panen perdana garam di lahan Pegaraman III Desa Sendir, Kecamatan Lenteng itu, dilakukan oleh Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, Direktur Utama PT. Garam (Persero) Budi Sasongko, Ketua DPRD Sumenep, Kajari Sumenep dan pejabat tinggi lainnya.
Bupati Sumenep, DR. KH. A. Busyro Karim, MSi. Pada kesempatan itu selain mengajak bersyukur atas hasil yang melimpah pada panen perdana di lahan itu, Bupati Busyro Karim juga menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan kesejahteraan petani garam.
Menurut Bupati Busyro, biasanya setiap menjelang musim panen garam, selalu muncul permasalahan klasik tata niaga garam, yakni masalah harga. Misalnya bulan Juni lalu, harga garam di tingkat petambak masih cukup baik, di kisaran Rp 2.400 perkilogram. Dan saat ini harga garam jatuh ke kisaran dibawah Rp 2.000 per kilogram, bahkan sudah Rp 1.300 perkilogram.
“Saya berharap persoalan-persoalan seperti ini bisa dicarikan solusinya secara bersama-sama sehingga harga garam stabil di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 2.500 perkilogram, sebagaimana yang terjadi pada awal tahun 2018 lalu. Yang jelas kita tidak ingin harga garam kembali anjlok seperti tahun 2015 yang hanya Rp 400 per kilogram,” tegas politisi PKB ini.
Karena menurut Bupati, Pemerintah Kabupaten Sumenep menarget produksi garam di Sumenep mencapai 227. 480 ton, yakni 15 persen dari target produksi garam Jawa Timur yang sebesar 1,7 juta ton.
Lanjut Bupati dua periode ini, hingga awal Juli 2018 kemarin, produksi garam rakyat di Sumenep sudah mencapai 6.364 ton dengan lahan seluas 1.305 hektar. Menurutnya target tersebut sangat realistis jika berkaca kepada hasil produksi garam tahun lalu yang mencapai 232 ribu ton.
“PT Garam (persero) diharapkan juga mendukung dan membantu modernisasi garam di Sumenep, baik masalah insfrastruktur, inovasi dan informasi tata niaga garam,” harap pengasuh Ponpes Al-Karimiyah, Beraji, Gapura.
Direktur Utama PT. Garam (Persero) Budi Sasongko mengatakan, panen perdana garam di lahan Pegaraman III itu, setelah dilakukan pengolahan tambak garam di lokasi setempat, yang sebelumnya tidak berfungsi secara maksimal menghasilkan garam.
Menurut Budi, PT. Garam mengoptimalkan kembali lahan pegaraman III di Desa Sendir itu, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumenep dengan mengembangkan potensi lahan pegaraman.
Budi Sasongko mengungkapkan, optimalisasi lahan pegaraman yang dilakukan di Kabupaten Sumenep mencapai 2.000 hektare, termasuk lahan Pegaraman I, sehingga diharapkan produksi garam di Sumenep mencapai target.
“Kami berharap produksi garam di Kabupaten Sumenep tahun ini sebanyak 280.000 ton dari target sebesar 350.000 ton garam. Semoga saja cuaca mendukung, supaya target produksi garam di Sumenep tercapai,” katanya.
Ia menyatakan, pengoptimalan lahan pegaraman di Kabupaten Sumenep itu ujung-ujungnya untuk meningkatkan produksi garam, guna mendukung swasembada garam di Indonesia.
(An)