Pangdam IM Hadiri Konferensi Pers BNNP Aceh Terkait Pengungkapan Kasus Narkotika

  • Whatsapp

Beritalima.com ( Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menghadiri konferensi pers yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh terkait keberhasilan pengungkapan kasus narkotika. Acara ini berlangsung di Kantor BNNP Aceh, Selasa (17/09/2024), dan dihadiri oleh berbagai unsur terkait, termasuk aparat penegak hukum dan tokoh masyarakat.

Konferensi pers ini bertujuan untuk mengumumkan hasil operasi gabungan yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika di wilayah Aceh. Aceh dikenal sebagai salah satu daerah rawan peredaran narkotika, dan acara ini menjadi ajang penegasan komitmen pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba.

Mayor Jenderal Niko Fahrizal menegaskan sinergi yang solid antara TNI dan BNN dalam upaya bersama memberantas narkoba. Kehadiran Pangdam IM juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam menghadapi ancaman narkotika yang semakin mengkhawatirkan di Aceh.

Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., dalam kesempatan yang sama, menjelaskan bahwa operasi gabungan di perairan Kuala, Kabupaten Aceh Timur, pada Minggu (8/9/2024), berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 29 kilogram yang diduga berasal dari Thailand. Enam tersangka berhasil diamankan dalam operasi tersebut, yang dipicu oleh informasi dari masyarakat setempat.

Operasi ini, menurut Marthinus, menunjukkan kekompakan antara BNN, Polri, TNI, dan aparat penegak hukum lainnya dalam melawan peredaran narkoba. Ia juga mengapresiasi peran masyarakat dalam memberikan informasi yang berharga untuk keberhasilan operasi tersebut.

Mayor Jenderal Niko Fahrizal dalam sambutannya mengungkapkan bahwa narkoba adalah ancaman serius bagi bangsa.

Menurutnya, para pengedar narkoba adalah pengkhianat bangsa yang merusak masa depan generasi muda secara perlahan.

Ia menambahkan bahwa dampak narkoba tidak hanya menghancurkan moral generasi muda, tetapi juga melemahkan kekuatan bangsa dari dalam. “Ini adalah musuh bersama yang harus kita perangi tanpa kompromi,” tegas Pangdam IM.

Lebih lanjut, Pangdam IM menegaskan bahwa TNI akan terus bersinergi dengan BNN, Polri, Bea Cukai, serta tokoh masyarakat untuk memastikan peredaran narkoba dapat dihentikan, baik di Aceh maupun di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam perspektif pertahanan, Mayor Jenderal Niko menekankan pentingnya menjaga kekuatan bangsa dari ancaman narkoba.

“Jangan sampai kekuatan kita diruntuhkan oleh narkoba yang menghancurkan nilai-nilai kehidupan bangsa ini,” ujarnya.

Tidak ada toleransi dalam perang melawan narkoba, lanjut Pangdam IM. Ia menegaskan bahwa TNI siap mendukung penuh segala langkah BNN dalam memerangi narkoba di tanah air.

Dalam konferensi pers tersebut, pihak berwenang juga memaparkan rincian operasi, termasuk barang bukti yang berhasil diamankan serta tindak lanjut dalam pengembangan kasus. Operasi ini menjadi langkah penting dalam membongkar jaringan narkotika yang lebih luas.

Para tersangka dalam kasus ini akan dijerat dengan Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.(**)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait