Pangdam IM, Ibadah Puasa Merupakan Cara Untuk Lebih Jujur

  • Whatsapp

ACEH, Beritalima – Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) menggelar buka puasa bersama dengan para Alim Ulama se-Aceh di kediaman Pangdam IM, Blang Padang, Banda Aceh, Rabu, 21 Juni 2017.

Acara buka puasa bersama ini dilaksanakan sebagai wujud menjalin silaturrahmi antara pejabat Kodam Iskandar Muda dengan para Alim Ulama yang ada di Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, para alim ulama di wilayah Korem 011/LW dan Korem 012/TU.

Bulan suci Ramadhan ini akan semakin menambah keimanan, ketaqwaan dan amal ibadah kita serta mendapatkan ridho dari Allah SWT. Melalui kegiatan seperti ini, kita dapat saling bertatap muka, bersilaturahim sehingga akan lebih memperkuat ikatan kebersamaan dan persaudaraan sehingga diharapkan tercipta suasana kekeluargaan yang harmonis diantara kita,” ucap Pangdam.

Lebih lanjut, Pangdam mengemukakan bahwa ibadah puasa bukan sekedar kewajiban tahunan yang diperintahkan Allah SWT, bagi orang-orang yang beriman agar mereka menahan lapar dan dahaga.

Tetapi lebih dari itu, puasa memiliki implikasi terhadap individu maupun sosial. Ibadah puasa merupakan media pengabdian dan sarana ibadah untuk meningkatkan kualitas diri serta sebagai wahana penyucian diri, pembinaan moral, dan penambahan kualitas spiritual. Karena selama berpuasa kita dituntut untuk menjaga diri dari segala macam perbuatan yang dapat menodai kesucian jiwa raga dan melemahkan kekuatan moral spiritualnya.

Ibadah puasa juga merupakan satu cara untuk lebih jujur, amanah, ikhlas, penyabar, pemaaf dan berbuat tanpa pamrih serta mendidik diri kita agar mampu menahan dorongan hawa nafsu dan lebih bersabar menahan emosi, walaupun barangkali itu sangat berat untuk dilakukan, dengan berpuasa akan membentuk pola hidup kita yang sederhana dan mencerminkan pribadi yang bermental utuh dan suci/fitrah, karena selama berpuasa akan mendidik sifat-sifat terpuji, seperti jujur, pemaaf, penyabar, disiplin dan ikhlas,” kata Pangdam IM dalam sambutannya.

Pangdam juga menyebutkan, sebelum adanya TNI, para ulamalah yang berjuang dalam memperjuangkan bangsa Indonesia. Untuk itu, TNI dengan para ulama harus selalu senantiasa bersinergi, bersama-sama mempertahankan bangsa Indonesia.

Apabila ada seorang para ulama yang menginginkan adanya perpecahan di Indonesia berarti ulama tersebut bukan orang Islam asal Indonesia atau orang Indonesia yang belajar Islam di luar negeri,” kata Pangdam.

Menurut Pangdam, perlunya pendidikan generasi penerus (Pemuda) untuk menumbuhkan kesadaran beragama, dengan tujuan para generasi penerus nantinya bisa memilki moral dan kelakuan yang baik.

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam membentuk generasi mendatang, dengan demikian pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia berkualitas, bertanggung jawab dan mampu mengantisipasi masa depan. Karena Pemuda adalah tulang punggung negara”, tutup Pangdam,’’(Aa79)

 

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *