ACEH,Beritalima – Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Tatang Sulaiman menerima kunjungan perwakilan ormas Islam FPI yang berlangsung di ruang tamu pangdam IM. Senin(28/11/2016) sore.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan ormas Islam FPI meminta masukan dan saran dari Pangdam IM terkait dengan rencana Ormas akan mengikuti aksi demo 2/12/2016 di Jakarta.
Pangdam IM Mayjen Tatang Sulaiman membuka dengan ucapan terimakasih atas kunjungan perwakilan ormas islam FPI BNA . Selanjutnya Pangdam IM menyampaikan peran ummat islam terutama para santri sangat besar dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Dahulu kala ada laskar-laskar Hizbullah dan Sabilillah dan sangat berperan penting dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bahkan, saya masih ingat sebelum peristiwa pertempuran tanggal 10 Nov 1945 terjadi, yang menggelorakan semangat perjuangan rakyat Indonesia adalah KH. Hasyim Asy’ari lewat resolusi jihad ,” jelas Pangdam.
Pangdam IM menyampaikan pula bahwa cikal bakal berdirinya TNI adalah dari organisasi-organisasi yang dibentuk oleh para santri pada zama dahulu.
“Pada saat itu terdapat 24 batalyon yang personilnya adalah para santri. Dari cikal bakal inilah kemudian lahir TNI, sehingga yang melahirkan TNI adalah rakyat, dan sampai saat ini santri-santri masih tetap konsisten memegang teguh NKRI,” tegas Pangdam.
Pangdam IM menekankan kepada para perwakilan ormas jangan sampai tujuan awal keberangkatan mereka ke Jakarta di tunggangi oleh pihak-pihak yang mengambil kesempatan terhadap situasi yang tengah terjadi.
Harus diingat oleh para jamaah yang akan berangkat ke Jakarta harus pegang teguh kesepakatan antara Kapolri, Ketua MUI dan Habib Riziq Shihab selaku Ketua FPI pusat , saat ini menjadi koordinator Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPFM) , menegaskan bahwa agenda dari aksi 2/12/2016 yang disebut Aksi Super Damai adalah Dzikir, Doa, Tausiah dan diakhiri dengan sholat Jumat.
Lanjut Pangdam IM, tindakan – tindakan yang dilakukan oleh para jamaah yang berangkat tidak keluar dari kegiatan tersebut. jika keluar dari agenda kegiatan tersebut, akan merugikan diri kita sendiri.
“Pangdam juga tidak bisa melarang karena itu merupakan hak warga negara sebagaimana yang telah diatur oleh undang-undang dasar 1945. Yang penting jangan sampai aksi 2/12/2016 keluar dari koridor yang telah disepakati, yakni waktu aksi, tempat aksi dan agenda kegiatan yang tadi saya sampaikan,” ujar Pangdam.
Pangdam IM juga menegaskan bahwa jangan pernah meragukan komitmen TNI dalam upaya untuk menjaga dan mempertahankan NKRI. Dan terakhir pangdam IM menghimbau agar para jamaah yang akan berdemo pada 2/12/2016 tidak melupakan kebhinnekatunggalikaan Indonesia yang menjadi cikal bakal terbetuknya NKRI.
“Indonesia terbentuk karena kesepakatan. Jangan hanya melihat Islam saja, ingat, masih ada agama lain di negara ini yang juga bersepakat untuk membentuk NKRI. Jangan hanya melihat Aceh saja, masih ada Sunda, Jawa, Sumantera, Kalimantan, dan suku bangsa lainnya yang sama-sama bersepakat untuk membangun Indonesia merdeka,” tutup Pangdam IM,”(Aa79)