MADIUN, beritalima.com- Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI I Made Sukadana, heran atas desakan pihak tertentu, agar Bintara Pembina Desa (Babinsa) dibubarkan karena dianggap dicurigai hal-hal yang berbau negatif.
Menurutnya, permintaan untuk menghapus Babinsa, tidak memiliki dasar yang jelas. Apalagi jika dasarnya hanya curiga. “Saya heran, mereka itu meminta agar Babinsa dibubarkan dengan dalih bukan tugas TNI lagi berada di desa atau kelurahan. Mereka saya anggap tidak memiliki pijakan atau dasar hingga Babinsa harus dibubarkan. Tugas dan fungsi pokok TNI diatur dengan Undang-undang,” kata Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI I Made Sukadana, saat beramah tamah dengan Bupati Madiun dan tokoh masyarakat, di Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun, Selasa 6 September 2016.
Menurutnya lagi, TNI jangan dicurigai atau dianggap jelek. “TNI jangan dicurigai atau dianggap jelek. Mereka yang meminta agar Babinsa dibubarkan, rupanya masih beranggapan TNI seperti dulu,” tambahnya.
Pimpinan TNI menegaskan, lanjutnya, TNI sekarang bukan seperti TNI yang dulu. “Jadi, tidak ada alasan pembenar mereka minta agar Babinsa dibubarkan. Hal lain, saya mengajak seluruh komponen masyarakat bahu membahu bersama aparat keamanan atau penegak hukum lain, menjaga situasi keamanan sekitar agar tetap kondusif,” papar jendral bintang dua ini.
Jika suasana kondusif terjaga di suatu daerah, imbuhnya, maka situasi daerah itu menjadi aman, nyaman dan tentram dalam kehidupan sosial hingga bermasyarakat. Karena kerawanan bisa terjadi akibat kurangnya komunikasi seperti terjadi di Sumatera Utara beberapa waktu lalu.
“Gangguan keamanan dapat menganggu kehidupan bermasyarakat dan sosial. Karena itu, saya mengajak setiap komponen saling mendukung, lalu memberikan informasi menyangkut berbagai hal termasuk potensi yang dapat menganggu keamanan,” imbuhnya.
Kejadian di Sumatra Utara, ungkapnya, masyarakat setempat dengan mudah tersulut atau terpancing melakukan perbuatan anarkis dan merembet di seluruh daerah itu. Kejadian itu dapat dijadikan pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat, aparat keamanan hingga penegak hukum, agar mewaspadai agar kejadian serupa tidak terjadi di Jawa Timur.
“Maka itu, diperlukan jalanin kerja sama erat bersama seluruh komponen di masyarakat,” pungkasnya.
Bupati Madiun, H Muhtarom, di hadapan Pangdam menyampaikan, jika kondisi daerahnya senantiasa kondusif. Ini berkat dukungan dan jalinan kerjasama baik semua pihak.
“Kami juga memiliki Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), lalu Satgas Prawirodirjo, Satgas Radikalisme dan lainnya hingga tingkat kecamatan. Situasi kondusif terjaga berkat guyub rukun, jalinan harmonis semua pihak dan komunikasi yang sering dilakukan,” kata Bupati Madiun, H Muhtarom. (Dibyo)