Pangdam V Brawijaya Kagum Dengan Ukiran dan Batik Tulis Asal Sumenep

  • Whatsapp
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi

SUMENEP, beritaLima – Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, didampingi Danrem 084 Bhaskara Jaya Kolonel Inf Sudaryanto, Aster Kasdam V/Brw (Kol Inf Heri Suprapto), Aslog Kasdam V Brawijaya (Kolonel Czi Dwi Bima N), Kapendam V Brawijaya (Kolonel Inf Singgih Pambudi), Pa Lo AL (Kol Mar Tommy Philipus T.P), Pa Lo AU (Kol Tek Sapta Jengkar P), Pabungkol Pangdam V Brawijaya (Letda Cba Ari Widodo), Protokol Pangdam V Brawijaya, Ajudan Pangdam V Brawijaya, secara resmi menutup kegiatan TMMD ke 104 tahun 2019 dilapangan Renteng Desa Batuputih Laok Kecamatan Batuputih Sumenep Madura Jawa Timur pada Rabu (27/ 03/ 2019).

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi bersama rombongan kunjungi stand pameran yang menyediakan kain batik

Dari rangkaian acara penutupan TMMD, salah satunya adalah peninjauan stand pameran yang digelar oleh OPD, BUMD dan BUMN setempat.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi bersama rombongan juga mengunjugi stand pameran yang telah disediakan pemerintah Kabupaten Sumenep.
Dalam peninjauannya, Panglima didampingi Bupati Sumenep, Sekdakab Sumenep, Danrem, Kapolres Sumenep, Dandim serta jajaran lainnya yang turut serta memeriahkan acara penutupan TMMD 104.

Pangdam V/Brawijaya beserta rombongan meninjau tenda pameran atau stan dan bakti sosial dari dinas instansi terkait wilayah Sumenep, terdiri dari : Dinas Pertanian, Dinas Koperasi/UMKM, Dinas Sosial, Dinas Perindag, Kemenag Sumenep, Bank BRIdan Bank BPRS.

Ada hal menarik yang membuat orang nomor satu di jajaran Kodam V/Brawijaya. Ketika menghampiri stand pameran dinas perdagangan Kabupaten Sumenep. Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi tampak menikmati duduk di atas kursi jati ukiran khas Sumenep yaitu ukiran Karduluk.

Meja dan kursi berbahan tonggak kayu tersebut begitu memikat hati Pangdam. “Satu unit ini, harganya bisa mencapai berapa,” seloroh Pangdam sepontan.

Tiba-tiba orang di belakangnya menyahut, “rata-rata untuk satu unit meja kursi seperti ini bisa laku di atas Rp 10 juta.”

Usai menikmati keindahan meja dan kursi ukiran Kayu jati, Pangdam melanjutkan meninjau kain batik tulis asli buatan Sumenep. Tak lama berselang, panglima berbincang dengan penjaga stand mengenai proses pembuatan batik tulis. Dari pembuatan pertama hingga Finishing. Bahkan harga yang relatif diatas rata – rata mengingat proses pembuatannya yang membutuhkan ketelatenan penuh kesabaran.

Usai meninjau stand pameran secara keseluruhan, Pangdam melanjutkan meninjau program TMMD di Desa Larangan Kerta dan desa Batuputih laok sekaligus menyerahkan bantuan berupa kitab Alqur’an dan juga sembako bagi masyarakat kurang mampu disekitar lokasi kegiatan TMMD ke 104 tahun 2019.

(An)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *