MALANG, beritalima.com – Pada Rabu, 1/3/17 pukul 13.05 Wib , Hotel Ijen suite Tempat Pangdam V/Brw bersama rombongan dan didampingi Komandan Korem 083/Bdj Kolonel Arm Budi Eko Mulyono, S.Sos., M.M. Tempat Silaturrahmi Tokoh. disambut oleh Ketua MUI Prov. Jatim KH. Abdussomad Buchori untuk transit makan siang dan dilanjutkan pengisian materi kebangsaan.
Acara ini diselenggarakan oleh Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, NKRI dan Infiltrasi ideologi global merupakan tema yang disampaikan oleh Pangdam V/Brw kepada seluruh peserta dialog tokoh agama dan umaroh se-Jawa Timur tahun 2017.
Mengawali Sambutannya di Balroom Hotel Ijen Suite Jl. Nirwana Raya Blok A no.16 Malang, Mayjend TNI I Made Sukadana memperkenalkan diri didepan 126 peserta dialog, belajar dari sejarah bangsa Indonesia dan NKRI Pangdam V mentorehkan materinya tentang Bhineka Tunggal Ika, Pancasila dan UUD 1945, ini merupakan pegangan bagi seorang pemimpin di bumi NKRI ini.
Pengaruh globalisasi ditandai dengan revolusi 3T (Teknologi, Telekomunisasi dan Transparansi) dimana pengaruh globalisasi bisa menjadi peluang positif bilamana mempunyai daya saing, kemampuan untuk berkompetensi diberbagai sektor yang didukung dengan daya saing SDM dan Produk, sebaliknya akan menjadi ancaman apabila penetrasi atau pesan melalui teknologi informasi melahirkan benturan nilai, dengan membubuhkan karakter negatif (perang Informasi).
Dampak negatif globalisasi mulai dirasakan dengan adanya pergeseran dan benturan nilai-nilai budaya, adanya perubahan gaya hidup, perekonomian menjadi berkurang termasuk kedaulatan Negara.
Selanjutnya disampaikan adanya ancaman serangan Proxy dan dampaknya bagi peradaban bangsa artinya adalah merupakan perseteruan/konflik antar dua negara tetapi menggunakan pihak ketiga guna menghindari kompentasi secara langsung. Proxy War bisa dilakukan oleh Negara atau aktor non negara, dalam kontaks seperti inilah, globalisasi dapat berdampak pada runtuhnya peradaban bangsa dan merebaknya karakter negatif. Kondisi saat ini lebih diperparah dengan pengaruh teknologi IT maraknya pemberitaan-pemberitaan yg tidak benar alias Hoax, Narkoba.
Salah satu persoalan kita adalah masalah SDM dan masih rendahnya daya saing maka dalam kondisi seperti ini diharapkan peran daripada para tokoh agama untuk menggembangkan karakter positif yang religius, memberikan dakwah pencerahan, kepedulian pada norma dan berakhlak mulia. Bangun semangat Toleransi tanpa kehilangan aqidah serta bersama-sama menjaga generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi. (Pen)