SURABAYA, beritalima.com | Panglima Komando Armada (Pangkoarmada II), Laksda TNI Heru Kusmanto memimpin Briefing Penutupan Latihan Peperangan Laut Khusus (Naval Special Warfare) Ta. 2020 di Puslatkaprang Koarmada II pada Rabu (02/09/2020).
Latihan yang melibatkan sebanyak 361 personel dengan alutsista yang terdiri dari KRI SHS-990, KRI SGG-906, kapal selam KRI NGL-402, pesawat Cassa U 612 dan U 616, Helly bell dan Helly Panther serta Sea Rider dilaksanakan di Perairan Utara Tuban dan area PT. Trans Pasicifik Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban.
Dalam sambutannya, Laksda Heru-sapaan karib Pangkoarmada II mengatakan, “Kita bersyukur bahwa seluruh rangkaian kegiatan latihan dapat kita laksanakan dengan baik, aman dan lancar sesuai tahapan yang telah direncanakan, ” ungkap Jenderal bintang dua dipundak ini.
“Latihan dalam bahasa Militer adalah wujud kesejahteraan sekaligus sarana untuk menguji dan meningkatkan naluri tempur. Prajurit akan terampil, tanggap, trengginas dan tangkas serta profesional hanya bisa diwujudkan melalui latihan. Apalagi dengan predikat Pasukan Khusus dan perlakuan khusus yang diberikan, tentunya Pasukan Katak dituntut harus memiliki kemampuan diatas prajurit lainnya,” terang Laksda Heru.
Laksda Heru juga menambahkan, ” Prajurit Kopaska harus menguasai dalam bidang sabotase khususnya bawah air, harus lebih unggul dalam Under Water Demolition dan bisa menunjukkan superioritasnya dalam bidang infiltrasi. Pada latihan kemarin telah dilaksanakan beberapa metode pendekatan ke sasaran, baik melalui udara dengan Parascuba, CRRC Operation atau Rubber Duck Operation, Combat Swimmer lewat bawah air diluncurkan dari kapal selam maupun melalui permukaan laut dengan memanfaatkan Sea Rider. Kita berharap apa yang kemarin ditampilkan betul-betul mencerminkan bahwa itu adalah kemampuan yang dimiliki oleh prajurit Kopaska dan kita harapkan ke depan latihan ini bisa ditingkatkan lagi”.
Selanjutnya Pangkoarmada II mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara latihan, pelaku dan Direktur Utama atau direktur operasi PT. TPPI atas terlaksananya latihan yang lebih realistis dalam mengamankan objek vital nasional.
