Beladiri Karate untuk membela bangsa, karena Karate menggunakan tangan dan kaki sebagai senjata, tetapi yang lebih mematikan adalah pikirannya, apabila pikirannya bisa kita satukan untuk bangsa, maka sudah pasti akan mendukung program-program pemerintah.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) didampingi Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Siwi Sukma Adji, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, saat melaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman / Memorandum of Understanding (MoU) dengan BRI, bertempat di Ruang Panglima TNI, Jl. Merdeka Barat No. 2, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2016).
“Karate adalah olahraga massal, kemudian Karate adalah olahraga prestasi dan indikasinya kita bisa berbicara ditingkat internasional, pada saat kejuaran World Karate Federation (WKF) di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) Hall 5 Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI juga menyampaikan, saat Indonesia sebagai penyelenggara WKF memperoleh 4 medali emas, diharapkan pada penyelenggaraan olimpiade tahun 2020 di Jepang, Atlet-Atlet Karate-Do siap bertanding. Maka dalam hal ini perlu pengorbanan dan kerja sama yang terkoordinasi dengan baik.
“Saya mempunyai obsesi, Atlet-Atlet akan saya latih keliling dunia, sehingga mereka mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan selanjutnya siap mental dan fisik mengikuti setiap event-event di Jepang,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Seperti diketahui penandatanganan tersebut, sudah berjalan selama 7 tahun dengan tujuan agar dapat meningkatkan prestasi olahraga Karate di Indonesia.