Forum ACDFM ke-16 dapat meningkatkan kerja sama dan memperkuat kemitraan strategis dengan dilandasi solidaritas ASEAN dalam rangka membangun kawasan ASEAN yang aman, damai, tenteram, dan sejahtera.
Demikian disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., dalam makalahnya yang dibacakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto dihadapan para Panglima Angkatan Bersenjata Wilayah ASEAN pada Forum ke-16 ASEAN Chiefs of Defense Forces Meeting (ACDFM) tahun 2019, di Royal Cliff Hotel, Pattaya, Thailand, Kamis (7/3/2019).
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengucapkan ucapan selamat kepada Jenderal Ponpipaat Benyasri atas pelantikannya sebagai Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) Kerajaan Thailand beberapa waktu yang lalu.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan bahwa dalam forum ACDFM ke-16 yang memiliki tema “Sustainable Security”, TNI menitikberatkan kepada penanganan penanggulangan bencana alam karena isu bencana alam merupakan tantangan global yang tentunya memperoleh perhatian khusus oleh para Pemimpin negara-negara di ASEAN.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Asia Tenggara merupakan suatu kawasan rawan bencana yang disebabkan oleh kondisi geografis dan geologi serta perubahan iklim dunia yang mempengaruhi iklim setiap negara. “Bencana alam telah mengakibatkan kerugian yang berdampak terhadap peningkatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara”, ujarnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mengatakan bahwa penanganan bencana alam telah menjadi topik penting dan dapat dijadikan momentum bagi upaya pembangunan masyarakat ASEAN yang saling peduli serta berbagi. “Topik yang diangkat dalam isu bencana alam ini terkait dengan upaya kesiap-siagaan, tanggap darurat sampai pemulihan bencana”, ucapnya.
Panglima TNI mengungkapkan bahwa kerja sama penanganan bencana alam dalam kerangka ASEAN bertujuan untuk saling memperkuat kerja sama regional yang telah terjalin sejak lama. “Kerja sama tersebut diperlukan guna meningkatkan kedamaian, stabilitas, kemajuan regional serta untuk saling memupuk persaudaraan dan solidaritas terutama di saat salah satu anggotanya tertimpa bencana”, ujarnya.
Selanjutnya Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa merujuk kepada kesepakatan pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) mengenai pembentukkan standby force guna penanganan bencana alam, maka sebagai bagian dari masyarakat ASEAN, Indonesia mendukung pembentukan standby force oleh setiap negara anggota ASEAN.
“Apabila terjadi bencana besar di negara anggota ASEAN dan jika diperlukan, maka satuan-satuan standby force tersebut dapat secara bersama melaksanakan penanggulangan bencana serta bantuan kemanusiaan di negara manapun”, tambah Panglima TNI.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa interaksi regional terpadu dapat memberikan kekuatan baru dalam mengendalikan wilayah secara baik dan akan berfungsi sebagai suatu platform dalam menemukan upaya serta solusi melalui berbagai bentuk kerja sama, baik bilateral maupun multilateral.
Sebelumnya, Pangab Kerajaan Thailand Jenderal Ponpipaat Benyasri selaku Ketua Sidang ACDMF ke-16 dalam pembukaannya menyampaikan bahwa Sidang ACDFM ke-16 mengambil tema “Sustainable Security” dikarenakan pentingnya untuk membangun kepercayaan antar negara ASEAN serta mempromosikan kerja sama untuk menghadapi dan mengatasi tantangan yang ada.
“Dengan dukungan yang berkelanjutan, kita dapat saling membantu untuk membangun kapasitas, membawa perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di wilayah ASEAN”, ujar Ketua Sidang ACDMF ke-16.
Kegiatan Sidang ACDFM ke-16 diakhiri dengan penandatanganan joint statement pada ACDFM ke-16 dan serah terima Keketuaan Sidang ACDFM ke-17 kepada Vietnam.