Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., didampingi Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, Kasau Marsekal TNI Fajar Prasetyo, Wakasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari dan Ketum Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto melakukan peletakan batu pertama Renovasi dan Revitalisasi Museum Satria Mandala di Komplek Pusat Sejarah TNI, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Dalam sambutanya Panglima TNI menjelaskan bahwa museum Satria Mandala menjadi bagian penting dari pelestarian sejarah serta membangun jiwa kebangsaan dan patriotisme, khususnya bagi generasi muda. “Museum Satria Mandala menjadi sarana edukasi dan rekreasi bagi masyarakat, khususnya terkait sejarah TNI. Sejarah TNI tidak dapat dilepaskan dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia,” ucapnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa nilai-nilai perjuangan, pengorbanan, jiwa pantang menyerah serta persatuan dan kesatuan perlu diwariskan kepada generasi masa depan bangsa. “Tanggung jawab kita semua untuk meneruskan nilai-nilai sejarah tersebut agar tidak lekang oleh zaman. Masih banyak peristiwa-peristiwa sejarah yang perlu digali lebih dalam,” katanya.
Menurut Panglima TNI, museum harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman agar tetap menarik serta menyajikan informasi yang menggugah. Kemajuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk menampilkan benda sejarah secara lebih interaktif.
“Kemajuan teknologi dan disrupsi akibat pandemi membawa perubahan bagi banyak museum di dunia. Kunjungan virtual, interaksi secara digital, dan berbagai inovasi lainnya memungkinkan imajinasi anak muda dikombinasikan dengan nilai-nilai perjuangan bangsa,” ungkapnya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengingatkan pentingnya museum bagi generasi penerus bangsa, sehingga TNI perlu melaksanakan program Renovasi dan Revitalisasi Museum Satria Mandala. “Untuk memperkaya khazanah dan referensi, hari ini akan mulai pula dikembangkan Museum Dharma Pertiwi yang akan menjadi bagian dari Museum Satria Mandala,” tuturnya.
“Museum Dharma Pertiwi yang diprakarsai oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi merupakan wujud nyata penghormatan terhadap peran dan pengabdian Dharma Pertiwi. Tentunya tidak lepas dari pengabdian TNI dan perjalanan sejarah bangsa Indonesia,” jelasnya.
Panglima TNI menginginkan dengan adanya museum ini dapat menumbuhkan semangat nilai-nilai perjuangan para pahlawan terpatri dalam jiwa generasi muda. “Museum Satria Mandala ini selain untuk menumbuhkan semangat kepahlawanan, sarana edukasi dan pariwisata, juga dapat menambah nilai ekonomisnya dengan memperkenalkan produk-produk dari Dharma Pertiwi dan istri prajurit TNI,” ucapnya.
Panglima TNI berharap, Museum Dharma Pertiwi akan tampil berbeda dan Museum Satria Mandala tampil semakin memikat. Dengan demikian generasi mendatang semakin mencintai TNI dan semakin bangga sebagai bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. “Saya berharap renovasi dan revitalisasi Museum Satria Mandala dapat berjalan dengan lancar. Semoga keberadaan Museum Dharma Pertiwi di kompleks Museum Satria Mandala dapat menjadi bentuk penghormatan terhadap kiprah Dharma Pertiwi bagi TNI, bangsa dan negara tercinta,” katanya.