Panglima TNI : Petani dan Nelayan Pahlawan Pertumbuhan Ekonomi

  • Whatsapp

Para petani dan nelayan adalah manusia-manusia yang luar biasa, mereka adalah Pahlawan Pertumbuhan Ekonomi terkini. Apabila di Indonesia tidak ada petani dan nelayan, mungkin bangsa Indonesia sudah mengalami degradasi ekonomi sejak dulu. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan para Gubernur, petani dan nelayan dari 34 Provinsi, bertempat di Aula Anjung Mon Matta, Pendopo Gubernur Banda Aceh, Jumat (5/5/2017).

Dalam pengarahan dengan tema “Tantangan dan Peluang Petani serta Nelayan Dalam Menghadapi Kompetisi Global” Panglima TNI juga menjelaskan bahwa, petani dan nelayan adalah pahlawan bangsa dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena bekerja dan berjuang untuk mewujudkan ketahanan pangan dan menyelamatkan Indonesia dari kompetisi global. “Oleh karenanya, mari bersama-sama kita wujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Bung Karno pada saat peletakan batu pertama Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, “suatu bangsa apabila kebutuhan pangan rakyat tidak terpenuhi, maka malapetaka. Oleh karena itu, perlu usaha secara besar-besaran, radikal dan revolusioner untuk menyiapkan pangan, dan yang bisa melaksanakan itu adalah para petani,” katanya.

Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa, dipenghujung kehabisan energi fosil dunia, Indonesia sebagai equator sangat subur tanahnya dan dapat ditanami dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan baik tanaman pangan maupun tanaman industri. Contohnya tanaman Akasia untuk kertas, di Indonesia bisa tumbuh selama enam tahun, sedangkan di Eropa bisa 12 tahun karena ada musim gugur, dan begitu musim salju daunnya berkembang, kemudian musim semi. “Inilah sebenarnya yang menjadi permasalahan, sehingga terjadi kompetisi global dan dalam kompetisi global kita harus berhati-hati,” ungkapnya.

Menurut Panglima TNI, saat ini prediksi ancaman militer terhadap kedaulatan Indonesia belum begitu besar, yang ada justru berupa ancaman ekonomi khususnya bidang pertanian dan perikanan yang berdampak pada lemahnya persatuan dan kesatuan bangsa. “Ancaman ekonomi diarahkan untuk melemahkan sektor pertanian dan perikanan, serta memasok narkoba kepada anak-anak petani agar mereka tidak produktif,” ujarnya.

“Pihak asing yang tidak menginginkan kemajuan ekonomi Indonesia di sektor pertanian dan perikanan, maka mereka menghancurkan Indonesia dengan meracuni anak-anak petani dan nelayan melalui narkoba sehingga generasi yang akan datang, anak-anak tersebut tidak lagi produktif,” jelas Panglima TNI.

Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Siwi Sukma Aji, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Moch. Fachrudin, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., Aster Kasad Brigjen TN Widagdo H. Sukoco, Aspotmar Kasal Mayjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara S.E., M.M., dan Aspotdirga Kasau Marsda TNI Agus Munandar.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *