Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. memimpin Apel Khusus Satuan Marinir yang diikuti oleh 1.850 Prajurit Marinir beserta kendaraan tempurnya, bertempat di Lapangan Kesatrian Hartono, Brigif 1 Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/1/2019).
Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan bahwa Prajurit Marinir adalah prajurit pilihan yang senantiasa membina diri dan pantang menyerah. “Dari tatapan mata yang memancarkan semangat, Saya yakin saudara-saudara adalah prajurit kebanggaan bangsa dan negara,” ucapnya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan dalam sejarah bangsa satuan Marinir telah membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci keutuhan NKRI. Sebagai prajurit, khususnya Marinir, sudah ditempa untuk menjadi garda terdepan negara ini. Hal tersebut bukan hanya kiasan melainkan juga suatu kenyataan.
“Marinir adalah ujung tombak dalam setiap pendaratan. Sesulit apapun situasi yang kita hadapi, sebesar apapun tantangan yang menghadang, Marinir tidak boleh goyah dan harus mampu bertahan sebagai perintis, karena untuk itulah kalian dibentuk. Dalam konteks ini, NKRI adalah harga mati,” tegasnya.
Disisi lain Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa Revolusi Industri 4.0 dengan teknologi informasinya menyebabkan kebanjiran informasi sehingga sangat sulit untuk dipilah dan diverifikasi kebenarannya. Menurutnya Media Sosial kini tidak sekedar menjadi media komunikasi, tetapi cenderung menjadi media provokasi dan adu domba. “Tanpa disadari, kita yang awalnya toleran kini menjadi beringas dan mudah terbakar amarah. Dengan mudah kita mencaci dan menghujat tanpa arah. Sehingga tanpa disadari bangsa ini menjadi rentan untuk terpecah,” katanya.
“Ancaman lainnya yang juga bergerak semakin kompleks adalah teknologi perang. Saat ini mode perang mengalami disrupsi. Sehingga kedepan, kita bisa saja bertempur melawan robot, drone, atau senjata tanpa awak atau mode asimetris lainnya,” terangnya.
Panglima TNI memerintahkan agar Korps Marinir tidak boleh berpuas diri dengan segala keberhasilannya, pelihara dan tingkatkan terus kemampuan perorangan serta satuan. Lakukan adaptasi cepat terhadap berbagai kemajuan dan perubahan yang ada. “Ingatlah filosofi kemampuan seorang Marinir sebagai pasukan perintis yang mampu hidup dan bersenyawa dengan lingkungan sekitarnya,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, Panglima TNI mengingatkan antara lain, Teguhkan hati dalam mengabdi pada negara demi menjaga tetap tegaknya kedaulatan dan keutuhan NKRI; Sebagai prajurit TNI, loyalitas kita tegak lurus hanya kepada Negara dan Pemimpin TNI demi menjaga garis komando serta legalitas pergerakan pasukan; Hati-hati dan hindari pesan-pesan viral di Media Sosial yang cenderung memecah belah soliditas TNI. Laporkan kepada pimpinan secara garis komando bila menemui persoalan khususnya dengan instansi samping.
“Saya percaya setiap prajurit Marinir memiliki keteguhan hati dan tidak berhenti menyiapkan diri sebaik mungkin. Seluruh kerja keras dan pengorbanan kita adalah sumbangsih bagi masa depan bangsa dan negara. Setiap tugas yang dilaksanakan, menjadi catatan ibadah di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya.
Turut hadir pada acara tersebut diantaranya, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M., Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S, Kabais TNI Marsda TNI Kisenda Wiranata Kusuma, M.A., Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto, Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Pangdivif I Kostrad Mayjen TNI Agus Rohman, Pangkoopsau I Marsda TNI Fadjar Prasetyo, Pangkoarmada I Laksda TNI Yudo Margono, S.E., M.M., dan Kapuspen TNI Brigjen TNI Sisriadi.