Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. memimpin Pengambilan Penandatanganan Pakta Integritas dan Serah Terima Jabatan Komandan Sesko (Dansesko) TNI dan Kepala Badan Pembekalan (Kababek) TNI, bertempat di Gedung Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018).
Serah terima jabatan (Sertijab) Dansesko TNI dari Letjen TNI (Mar) R.M. Trusono, S.Mn., M.M. kepada Laksda TNI Deddy Muhibah Pribadi, S.H., M.A.P. dan Kababek TNI dari Brigjen TNI Fabian Albert Embran kepada Laksma TNI Sapto Adi, S.E., berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin /2976/X/2018 tanggal 24 Oktober 2018.
Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI, Sesko TNI harus dapat menghasilkan perwira-perwira menengah TNI yang dapat merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan operasi gabungan TNI maupun kampanye militer. “Operasi gabungan tidak hanya dalam rangka Operasi Militer Perang (OMP), namun juga Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang justru lebih dirasakan oleh masyarakat,” katanya.
“Sesko TNI dituntut menghasilkan perwira-perwira menengah TNI dengan kemampuan manajerial yang tinggi. Artinya mereka harus memahami perkembangan situasi, tantangan yang dihadapi, serta dapat bekerja sama dengan berbagai instansi lainnya demi keberhasilan tugas pokok,” jelasnya.
Sementara itu, Babek TNI juga harus mampu menyelenggarakan pembekalan materiil dalam rangka mendukung pelaksanaan operasi. “Proses dan rantai penyediaan harus dapat dikendalikan dengan baik melalui suatu manajemen yang berdasar pada pemenuhan kebutuhan secara baik, tepat waktu, dan tepat sasaran,” tuturnya.
“Tidak hanya Sesko TNI dan Babek TNI, namun seluruh Balakpus dan Kotamaops TNI harus menjadi motor penggerak organisasi yang mampu beradaptasi dengan baik,” kata Panglima TNI.
Di sisi lain, Panglima TNI mengatakan bahwa potensi bencana alam akan selalu ada walaupun sudah berulang kali TNI melaksanakan tahap tanggap darurat, namun masih saja dirasa ada beberapa hal yang perlu diperbaiki berdasarkan pengalaman terakhir. Posisi geografis dan geologis Indonesia akan selalu menempatkan TNI sebagai tulang punggung dalam penanggulangan bencana seperti yang beberapa waktu lalu terjadi.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dua hal tersebut merupakan sebagian dari tantangan yang dihadapi oleh TNI dewasa ini. Tantangan yang memerlukan tindak lanjut berupa penyempurnaan berbagai taktik, teknik, strategi, konsep operasi, maupun pola pendidikan dan latihan TNI.
“Kembangkan organisasi TNI menjadi sebuah organisasi yang adaptif, yang mampu menjawab setiap tantangan yang senantiasa berubah. Itu semua memerlukan penyiapan dan perubahan budaya organisasi dan cara berpikir personel TNI,” tegasnya.