Tantangan tugas TNI kedepan tidak semakin ringan dihadapkan dengan fenomena global yang menghadirkan berbagai bentuk ancaman kedaulatan negara. Hal ini menuntut kesiapsiagaan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang tinggi, untuk selalu siap setiap saat digerakkan ke berbagai wilayah NKRI.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. saat memimpin upacara Alih Kodal PPRC TNI dari Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Mayjen TNI Ainnurohman kepada Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Agus Suhardi, bertempat di Taxi Way Lanud Abdul Rahman Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat (23/2/2018).
“PPRC TNI harus mengikuti secara terus-menerus setiap perkembangan situasi yang mengemuka agar dapat menyiapkan langkah antisipasi yang cepat dan tepat. Jaga pelihara dan kuatkan Jiwa Korsa Prajurit PPRC TNI baik dalam hubungan perorangan maupun satuan dalam mendukung kesiapsiagaan dan mobilitas yang tinggi,” ujar Panglima TNI.
Panglima TNI menegaskan bahwa TNI sebagai alat negara dan komponen utama pertahanan negara merupakan garda terdepan dan benteng terakhir bangsa, dituntut mampu mempersiapkan diri secara profesional dengan mobilitas tinggi guna menghadapi berbagai bentuk ancaman kedaulatan dan keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa PPRC TNI merupakan Komando Tugas Gabungan TNI yang dibentuk secara khusus dan berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI. “PPRC TNI bertugas untuk melaksanakan tindakan reaksi cepat terhadap berbagai ancaman nyata yang terjadi dalam rangka menangkal, menindak awal dan menghancurkan kekuatan musuh yang mengancam NKRI,” katanya.
Lebih lanjut Panglima TNI menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas pokoknya PPRC TNI memfokuskan kekuatan wilayah darat tertentu guna melaksanakan operasi sendiri ataupun membantu pelaksanaan operasi yang dilaksanakan oleh Komando Operasi TNI lainnya, baik dalam rangka melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
“Tugas PPRC TNI mempunyai pedoman yang sangat melekat yaitu cepat dalam melaksanakan manuver atau gerakan tepat dalam menuju sasaran strategis dan wilayah tertentu serta singkat dalam proses dan waktu yang dibutuhkan,” ungkapnya.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, untuk mempersiapkan personel PPRC TNI harus melalui beberapa tahap pendidikan dan latihan guna membentuk prajurit TNI yang berjiwa satria, militan, loyal dan profesional serta dilengkapi perlengkapan Alutsista yang modern, sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara optimal, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam konstitusi.
Diakhir amanatnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menekankan agar tingkatkan terus kemampuan dan profesionalisme prajurit PPRC TNI melalui berbagai kegiatan latihan yang kreatif dan inovatif, namun tetap terprogram dan terukur dengan baik. “Pelihara kesiapan Alutsista yang dimiliki, sehingga setiap saat siap memberikan daya dukung yang optimal terhadap berbagai tugas strategis yang diberikan kepada PPRC TNI,” imbuhnya.
Usai upacara Alih Kodal PPRC TNI, Panglima TNI dihadapan awak media menyampaikan bahwa pada Renstra kedua TNI tahun 2014 s.d. 2019 dalam rangka memenuhi Minimum Essential Force (MEF), program pembangunan kekuatan TNI berencana akan segera membentuk satuan yaitu pembentukan Markas Komando Divisi Infanteri 3/Kostrad, Markas Komando Pasmar 3 Korps Marinir dan Markas Komando Operasi Angkatan Udara (Makoopsau) 3 di Papua Barat. “Semua kesatuan baru ini untuk memitigasi berbagai ancaman dan akan kita konsentrasikan untuk operasional di wilayah timur Indonesia,” ujarnya.
“Wilayah tengah dan timur Indonesia saat ini perlu gelar kekuatan satuan tempur TNI dan rencana program pembangunan kekuatan TNI sudah sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) kedua TNI,” tutur Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Turut hadir dalam acara tersebut, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Wakasal Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman, Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto, Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Andika Prakasa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Pangarmatim Laksda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M. dan Wakapolda Jatim Brigjen Polisi Awan Samudra.