Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini telah beberapa kali diganggu dan Prajurit-prajurit Kostrad adalah salah satu ujung tombak penjaga keutuhan itu. Sejak dulu, sekarang, dan sampai kapanpun nanti. Cakra…!!!
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. saat memimpin Apel Khusus yang diikuti sekitar kurang lebih 1.500 Prajurit Kostrad berikut kendaraan tempurnya, bertempat di Lapangan Hitam Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (14/1/2019).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa Prajurit-prajurit Kostrad telah memberikan pengabdiannya dalam berbagai penugasan. Keberhasilan yang penuh dengan pengorbanan itu menjadi pilar-pilar kokoh bagi bangsa ini. “Dari perjuangan itu juga kita mengetahui bahwa persatuan dan kesatuan bangsa adalah pondasi utama tetap tegaknya NKRI, dan kita sebagai Prajurit TNI telah berikrar untuk selalu menjadi yang terdepan dalam memelihara persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
Menurut Panglima TNI, persatuan dan kesatuan jadi makin penting manakala persaingan dunia meningkat. Mereka yang terpecah hanya akan menjadi penonton dan bulan-bulanan. Hanya yang bersatu dan siap bersaing yang akan menjadi pemenang. “Kita jangan termakan berbagai informasi yang dapat menjerumuskan tindakan negatif seperti adu domba. Hasutan yang mengancam ke-bhinneka tunggal ika-an itu tidak boleh membuat bangsa Indonesai terpecah. Prajurit TNI tidak boleh terprovokasi dan harus tetap solid,” terangnya.
Di sisi lain Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa kita juga harus siap menghadapi perang yang semakin kompleks. Suatu saat nanti prajurit dapat saja bertempur melawan robot, tentara eksoskeleton, melawan drone atau senjata tanpa awak lainnya. “Untuk itu, kita perlu terus menerus mengembangkan cara bertempur yang dinamis. TNI harus lebih unggul dari ancaman apapun,” ujarnya.
“Saya perintahkan agar Kostrad tidak berhenti membina diri. Tingkatkan terus kemampuan prajurit dan satuan. Kostrad harus beradaptasi dengan berbagai kemajuan dan perubahan yang ada,” ucap Panglima TNI.
Diakhir sambutannya, Panglima TNI mengingatkan hal-hal sebagai berikut : Pertama, pertebal keyakinan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai landasan dalam bekerja dan menjadikan tugas sebagai ladang ibadah. Kedua, teguhkan hati dalam mengabdi pada negara demi menjaga tetap tegaknya kedaulatan dan keutuhan NKRI. Ketiga, loyalitas kita tegak lurus hanya kepada negara, dan kepada Pimpinan TNI, demi menjaga garis komando, serta legalitas pergerakan pasukan. Keempat, hati-hati dan hindari pesan-pesan viral di media sosial yang cenderung memecah belah soliditas TNI. Laporkan kepada pimpinan secara hirarki garis komando bila menemui persoalan, khususnya dengan instansi samping.
“Saya percaya prajurit Kostrad adalah prajurit yang tangguh dan selalu berupaya menjadi yang terbaik. Sebagaimana senjata Cakra yang tiada tanding, prajurit Dharma Putra Kostrad memiliki keteguhan dan keperwiraan berlandaskan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Keteguhan dan keperwiraan demi kejayaan bangsa dan negara,” pungkasnya.
Turut hadir pada acara tersebut diantaranya, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Pangkostrad Letjen TNI Besar Harto Karyawan, Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Agung Prasetiawan, M.A.P., Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., Kabais TNI Marsda TNI Kisenda Wiranata Kusuma, M.A., Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Wiratmoko, Pangdivif I Kostrad Mayjen TNI Agus Rohman, S.I.P., Pangkoarmada I Laksda TNI Yudo Margono, S.E., M.M., Pangkoopsau I Marsda TNI Fadjar Prasetyo, Dankorpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Y., S.E., M.Tr.(Han) serta Kapuspen TNI Brigjen TNI Sisriadi.