Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., yang diwakili Aslog Panglima TNI LaksdaTNI Ir. Bambang Nariyono, M.M menyerahkan kepada Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., diwakili oleh Aslog Kasal Laksda TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P. di Galangan Kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), Okpo, Korea Selatan.
Demikian disampaikan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah saat mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. di Pontianak, Kamis (26/4/2018).
Lebih Lanjut Kapuspen TNI menyampaikan bahwa masuknya 3 Kapal selam Klas DSME-209 ke jajaran TNI AL diharapkan mampu mendukung terciptanya stabilitas keamanan kawasan dan dapat mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Dalam Kesempatan tersebut Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah mengatakan bahwa masuknya KRI Ardadedali–404 ke jajaran TNI AL sesuai dengan rencana Minimum Essential Force TNI yang telah ditetapkan dari 3 kapal selam yang dipesan Pemerintah Indonesia dari Pemerintah Korea.
Kapuspen TNI juga menambahkan bahwa Menhan RI Ryamizard Ryacudu telah meresmikan KRI Ardadedali – 404 pada tanggal 25 April 2018. Selanjutnya KRI Ardadedali–404 jenis Kapal Selam Diesel Electric dengan Komandan Kapal Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu akan melaksanakan operasi penyeberangan menuju Indonesia.
Penggunaan nama Ardadedali diambil dari nama salah satu senjata panah yang dimiliki oleh Arjuna, yang merupakan tokoh protagonist dalam Wiracarita Mahabharata. Dia juga dikenal sebagai sang Pandawa yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya. Bentuk ujung dari senjata ini seperti burung dan memiliki jiwa.
Pemberian nama Ardadedali kepada kapal selam TNI AL degan harapan dan penuh keyakinan, bahwa kapal selam Ardadedali akan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai senjata andalan yang tidak pernah terkalahkan disetiap peperangan.
Proses pembangunan Kapal Selam Diesel Elektrik DSME209 bermula dari penandatangan kontrak pada tanggal 20 Desember 2011 yang mencakup pembelian 2 unit kapal selam yang akan dibangun di galangan DSME Korea Selatan dan 1 Unit di galangan PT PAL Surabaya sebagai wujud kerja sama Transfer of Technology (ToT).
Kapal selam pertama KRI Nagapasa – 403 telah diresmikan secara langsung oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu pada tanggal 2 Agustus 2017 silam dan saat ini telah memperkuat kemampuan jajaran Armada RI.
Sementara itu pembangunan kapal selam kedua dengan kode Hull Number H.7713 diawali dengan kegiatan steel cutting pada 30 Maret 2014, keel laying pada 21 Oktober 2015, serta launching pada 24 Oktober 2016 yang kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan pelatihan awak serta sea trial selama satu tahun.
Kapal selam dengan bobot 1400 Ton memiliki panjang 61.3 meter dan lebar 7.6 meter yang mampu melaju dengan kecepatan ± 21 knot di bawah air ini diawaki oleh 40 orang ABK. Pengiriman calon pengawak ke Korea Selatan dilaksanakan dalam 3 tahap, tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2017, tahap kedua pada tanggal 8 April 2017 dan tahap ketiga pada tanggal 4 Juli 2017.