Banyuwangi Beritalima.com – Pelaksanaan Gerak Jalan Tradisionil (GJT) yang dihelat sepanjang Sabtu (27/8/2016), juga diikuti Kapolres Banyuwangi AKBP Budi Mulyanto SIK. Gerak jalan yang menempuh rute Jajag – Rogojampi ini rela dijalani orang nomer satu di tubuh Kepolisian Resort Banyuwangi dengan berjalan kaki layaknya peserta umum.Padahal status AKBP Budi Mulyanto merupakan pengendali lapangan dalam hajatan olahraga tahunan memperingati HUT RI ke-71. Berjalan kaki mengenakan seragam dinas plus sepatu lapangan bukan perkara mudah. Tapi itu sudah menjadi ‘makanan’ bagi perwira menengah yang pernah bertugas di Polres Sampang.
Berjalan kaki yang dilakoni kapolres juga dilakukan para petinggi Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas bersama Wabup Yusuf Widiatmoko dilepas oleh panitia sebagai peserta kehormatan. Dalam rombongan ini juga terdapat Ketua DPRD I Made Cahyana Negara. Bedanya bupati dan ketua DPRD ikut gerak jalan dengan pakaian olahraga.
Selama perjalanan Kapolres dikawal oleh dua anggota Propam. Selepas dari garis start di Jajag, AKBP Budi Mulyanto terlihat berjalan beriringan dengan Ketua DPRD I Made Cahyana Negara. Keduanya terlihat berjalan dengan muka dipenuhi keringat. Beberapa warga yang mengenali keikutsertaan Kapolres langsung mengabadikan melalui kamera ponsel.
“Kami ingin memastikan pelaksanaan GJT tahun ini berjalan aman tanpa diwarnai keributan. Baik sesama peserta maupun penonton dengan peserta. Pemantauan itu langsung kita lakukan di jalanan sembari berjalan kaki,” tukasnya.
Kehadirannya di jalanan dalam acara GJT juga untuk memberi dorongan semangat kepada seluruh anggota kepolisian yang melakukan pengamanan di sejumlah titik rawan. Mewujudkan GJT yang bersih dari aksi anarkis dan premanisme jalanan memang menjadi fokus jajaran Polres Banyuwangi.
“Masyakarat sangat antusias dengan GJT. Olahraga tahunan ini mampu menyedot animo warga untuk berdiri berjejer di sepanjang jalan yang kita lalui. Itu bukan kata orang, tapi kita lihat sendiri,” ungkapnya.
GJT tahun ini mengambil finish di Rogojampi agar wilayah utara tidak terjadi kemacetan. Pertimbangannya, jalur dari lampu merah Lincing Rogojampi menjadi sentral pertemuan dua arus kendaraan dari arah Srono dan Genteng dengan tujuan Kota Banyuwangi. (Abi)