Pantau Implementasi Perpres Percepatan Pembangunan, LaNyalla Kunjungi Nganjuk

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Untuk memantau langsung implementasi dari Perintah Presiden (Perpres) No: 80/2019 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan termasuk ekonomi di Jawa Timur, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memanfaatkan masa reses mengunjungi Selingkar Wilis dan Lintas Selatan, Selasa (13/10).

“Saya sengaja datang ke Nganjuk dan bertemu Bupati Novi Rahman Hidayat untuk mendengar dan mengetahui secara langsung progres pengembangan percepatan pembangunan Kabupaten Nganjuk yang masuk dalam Perpres 80/2019. Sampai dimana dan apa hambatannya,” ungkap LaNyalla dalam pers yang diterima awak media, Rabu (13/10).

Soalnya, lanjut senator dari Provinsi Jawa Timur tersebut, dengan reses ini dirinya dapat melihat langsung dan mendengar langsung persoalan-persoalan di daerah, untuk kemudian sesuai fungsi perwakilan Senator, akan menyampaikan ke Pemerintah Pusat untuk mendapatkan atensi.

“Kami di DPD RI sudah bertekad dan memiliki orientasi kerja membantu percepatan pembangunan daerah dan melalukan advokasi, pembelaan terhadap kepentingan daerah. Jadi, semua senator dari 34 provinsi akan membawa persoalan persoalan yang dihadapi daerah ke Senayan, agar mendapat perhatian dari pemerintah pusat,” kata dia.

Bupati Nganjuk menyampaikan kepada LaNyalla terkait Bendungan Margopatut dan Semantok yang masih dalam proses dan diharapkan segera selesai, karena penting untuk meminimalisir banjir dan menahan air yang berlimpah pada musim penghujan, serta mendistribusikannya ke areal persawahan pada musim kemarau.

Terkait pengembangan Kawasan Industri Nganjuk (King), Novi Rahman menyampaikan persoalan kebutuhan lahan untuk pengembangan King banyak dibutuhkan lahan yang ternyata banyak milik masyarakat. “Bila harus membeli semua, pasti Pemerintah Daerah tak mampu. Peta sudah kami siapkan, tinggal pihak ketiga atau investor yang mau bekerjasama membeli lahan itu,” kata dia.

Keinginan Pemerintah Kabupaten Nganjuk mengembangkan KING karena sudah banyak perusahaan yang masuk, di antaranya industri manufaktur yang memproduksi kabel mobil, alas kaki dan garmen.

Ada sekitar 1.600 hektar lahan yang telah disiapkan dan harus dibeli untuk pengembangan King 1, 2 dan 3. Untuk itu, dia berharap ada investor besar yang mau bekerjasama dengan membeli lahan yang dibutuhkan tersebut. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait