AMBON,MALUKU – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Maluku merupakan satuan pelayanan gizi khusus yang dikelola oleh Polda Maluku.
Kepala SPPG Polda Maluku, Febrianti Mahrani Kolly, Selasa (04/10/2025) menjelaskan, satuan ini membawahi 22 satuan pelayanan pemenuhan gizi mitra masyarakat, melalui tahapan proses yang sempurna.
Proses tahapan ini juga mendapat apresiasi serta kekompakan dari para ahli gizi SPPG Polda Maluku.
“Kami akan terus mendukung program ini agar terus berjalan demi anak anak bangsa. SPPG Polda maluku yang terpenting tetap melayani dengan hati dan memastikan hieginies dari semua proses yang ada. Tetap memberikan kontribusi yang baik bagi semua penerima makanan,” ungkap Febrianti Mahrani Kolly.
Apresiasi Disampaikan Juga Terhadap Pelayanan SPPG Polda Maluku Untuk Penyaluran MBG.
“Menurut saya sangat luar biasa karena semenjak adanya makanan bergizi, uang jajan yang saya dapatkan menjadi uang untuk saya tabung,” sebut Ois Supriadi dari SMP Jayanegara Ambon.
Sementara itu, apresiasi juga dari Guru Saikun Tuharea yang adalah Guru pada SMP Jayanegara Ambon.
“Saya Saikun Tuharea,Spd dari Guru SMP Jayanegara Ambon, meminta terima kasih banyak atas terselenggaranya makanan-makanan bergizi bagi anak-anak di sekolah kami dan kami juga berterima kasih makanan yang diberikan buat anak-anak kami bersih,” ungkapnya.
Bagi para siswa makanan yang diolah dan diberikan melalui SPPG Polda Maluku, bergizi dan enak.
“Terima kasih kepada pemerintah yang telah membuat program MBG kepada anak-sekolah khususnya sekolah kami,” akui Sisi, salah 1 siswa SMA.
Febrianti Mahrani Kolly membeberkan secara terperinci, proses awal. Dimulai dari proses pemilihan bahan baku terbaik dan setiap bahan mulai dari beras, sayuran dan lainnya dipilih dengan teliti hanya bahan yang segar berkualitas dan memenuhi standar yang akan digunakan.
Dikatakan, tahapan selanjutnya yaitu pengolahan bahan, tim dapur untuk memastikan proses masak dilakukan untuk standar higienis mulai dari mencuci, memotong hingga memasak dengan teknik yang benar.
Menurutnya, ini bertujuan menjaga kualitas gizi tetap utuh sekaligus menghadirkan cita rasa yang baik. Tim kesehatan polri setelahnya juga melakukan uji makanan dengan dua metode yang pertama adalah metode organolakti dimana pemeriksaan fisik dan rasa, dan yang kedua metode pemeriksaan kimia dimana pemeriksaan menggunakan bahan kimia untuk memastikan tiada bahan asam arsan, sianid, bahan litrit dan formalin pada makanan.
Setelah dinyatakan lulus uji makanan dikemas dengan cara yang rapi dan higienis kemudian kemasan ini dirancang untuk melindungi makanan dari kontaminasi sehingga kualitasnya tetap terjaga hingga ke para pelajar yang akan menerima. (ulin)








