Para Pencari Ikan Julung Minta Bantuan Mesin

  • Whatsapp

KEPULAUAN SULA,beritaLima.com -Hasil tangkapan nelayan tradisional di Desa Fokalik Kecamatan Sanana Utara sehari hanya 20 ikat. Penyebab kurangnya hasil tangkapan itu karena nelayan tidak bisa melaut ke tempat yang jauh dari perairan, sebab terjadi kerusakan mesin.

Ketua Kelompok Nelayan Desa Fokalik, Adi Go mengatakan, kami dari nelayan Desa Fokalik terdiri dari empat kelompok pencari ikan julung, hanya mesen kami mengalami kerusakan, sehingga kami tidak bisa melaut, “kata Adi Go kepada beritaLima.com, Sabtu (3/8)

Hasil tangkapan nelayan, kata Jafar hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, biasanya ikan yang ditangkap dijual Rp10 ribu-15 ribu per ikat.

“Dengan hasil tangkap ikan tersebut kami bisa menghidupkan keluarga dan juga sisanya kami banyak masuk di pasar Sanana,” ujarnya.

Menurut Adi Go, kelompoknya pernah membuat proposal permintaan bantuan mesin boat 5 PK kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepulauan Sula sebanyak tiga kali,namun sampai sekarang tidak ada respon

Proposal pertama ditujukan kepada DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai pada 2013 namun tak ada respon, kemudian proposal kedua pada 2016 kembali dibuat proposal ke DKP Kepulauan Sula untuk permintaan bantuan yang sama juga tidak dijawab.

Karena sudah dua kali tidak mendapat jawaban dari DKP Kepulauan Sula, mereka memutuskan membuat proposal permintaan bantuan kepada DKP Provinsi Maluku Utara pada 2018.

“Harapan kami agar kami kelompok nelayan Desa Fokalik agar segera mendapatkan bantuan mesin boat supaya kami bisa menangkap ikan lebih jauh lagi,” tutup Adi Go. [DN]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *