SURABAYA – TPA-PG-TK Labschool Unesa merupakan satuan lembaga PAUD di lingkungan kampus Unesa Surabaya. Sebagai lembaga PAUD yang memberikan layanan pendidikan pada Anak Usia Dini sangat memperhatikan perkembangan anak seutuhnya.
Direktur Labschool Unesa, Ali Mufiarief mengatakan, TPA-PG-TK Labschool Unesa memiliki program-program kegiatan tidak hanya kegiatan yang diikuti anak saja, tetapi juga program kegiatan yang diikuti orang tua dan kegiatan anak bersama keluarga. Pendidikan anak adalah tanggung jawab orang tua, sekolah dan masyarakat.
“Karena anak usia dini adalah masa keemasan, masa penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya, maka harus memberikan dasar-dasar pendidikan yang tepat sesuai tahap perkembangannya,” tegasnya saat diwawancarai awak media. Kamis, (18/10).
Maraknya media sosial yang bisa dengan mudah diakses anak-anak lewat HP maupun gadget lainnya ternyata tidak hanya berdampak positif tetapi juga dampak negatif apabila penggunaannya kurang tepat, antara lain perubahan perilaku negatif pada anak antara lain menurunnya tingkat konsentrasi, egois, mudah tantrum, menurunnya empati, kendala komunikasi ini dikarenakan anak masih dalam masa meniru.
“Karena hal tersebut maka sekolah memprogramkan kegiatan parenting dengan tema “Dampingi Ananda dalam Dunia Digital” dan Cooking Class untuk anak-anak agar orang tua bisa fokus mengikuti kegiatan parenting,” tuturnya.
Tujuannya, sedini mungkin dapat mencegah dampak negatif dari Gadget dan pesertanya seluruh orang tua siswa TPA-PG-TK Labschool,” katanya.
Perlu diketahui, kegiatan Cooking Class diawali dengan senam dan games bersama di halaman TPA-PG-TK Labschool Unesa. Setelah itu anak-anak melaksanakan cooking class di kelas masing-masing. Orang tua mengikuti Parenting Class di Aula SD Labschool Unesa.
“Bahwa intinya keluarga sebagai benteng utama bagi anak untuk menghadapi pesatnya perkembangan gadget. Peran orang tua antara lain dengan :
1. Jadwal penggunaan gadget saat dirumah.
2. Mengenal aplikasi atau program yang dampak positif untuk anak.
3. Memonitor aktifitas anak dan mengunci situs yang tidak layak tonton.
4. Menggunakan perangkat secara bersama.
5. Mengajak anak beraktifitas dan bermain langsung untuk meningkatkan interaksi,” ujarnya.
“Harapannya, orang tua antusias untuk mengikuti kegiatan parenting yang diadakan sekolah dan merasa bahwa parenting adalah suatu kebutuhan, ucap Pimpinan Labschool Unesa tersebut.
Orang tua melakukan pendampingan dan kontrol terhadap gadget yang diakses putra-putrinya.
“Saya merasa senang dan puas karena wali murid antusias untuk mengikuti kegiatan parenting sampai tuntas serta aktif dalam kegiatan tanya jawab,” tutupnya. (gdr)