LABUHA, beritalima.com – Paripurna Internal penyampaian Hasil kerja Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keuangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati Halmahera Selatan (Halsel) tahun 2016, yang digelar berlangsung Alot, di ruang Paripurna DPRD Halsel, Kamis (18/5/2017).
Hal itu karena, menyusul adanya dugaan sehingga menjadi ketakutan Pemkab Halsel terhadap hasil Paripurna akan berdampak pada Penghargaan Tanpa Pengecualian (WTP) akan datang.
Anggota Pansus LKPJ DPRD Halsel, Naser Barmawi, yang juga Sekertaris Komisi III DPRD Halsel ini, mengakui ada ketegangan internal pansus, dikarenakan adanya pro dan kontra tentang catatan dan Rekomendasi DPRD terhadap Pemkab Halsel.
“Kami tidak paham dengan pimpinan, paripurna kali ini sepertinya ada intervensi, sebab terkesan acak antara ketiga pimpinan,”bebernya.
Politisi Gerindra ini terlihat marah, saat ditanya mengenai isi dari hasil rekomendasi Pansus yang diduga merupakan pukulan untuk Pemkab Halsel.
“Saya sendiri saja tidak tahu isi rekomendasi Pansus yang merupakan catatan untuk Pemkab, saya menduga ada sesuatu,”ujarnya dengan nada tinggi.
Hal serupa juga dibenarkan, Anggota Pansus lainya, Gufran Mahmud, juga membenarkan adanya cacatan penting dari hasil kerja Pansus LKPJ. Namun terkait catatan tersebut dirinya mengaku, ada pembangunan fisik yang tidak maksimal.
Selain itu, lanjut Gufran, perencanaan belum mengarah pada RPMJ Bupati Halsel.
“Berdasarkan gambaran Kami ada kurangnya perencanaan yang belum tuntas, serta lemahnya monitoring Pemkab Halsel. Selain itu, pendidikan juga belum memadai, serta penggunaan dana BOS yang masih menyimpang,”jelasnya panjang lebar.
Pantauan Wartawan, paripurna tersebut nyaris gagal dikarenakan pimpinan DPRD terlambat datang. Selain itu, anggota Pansus juga terlihat marah. Ada yang hanya duduk diluar ruangan, ada pula yang hanya duduk dalam ruang paripurna sambil mengoceh. Selang beberapa jam, Ketiga pimpinan DPRD Halsel muncul, dan langsung membuka Paripurna tersebut. (@dja/ssd)