Jakarta, BeritaLima.com — Partai Parsindo (Partai Swara Rakyat Indonesia) yang mengusung Tommy Soeharto Capres 2019-2024 membantah jika Tommy Soeharto (Hutomo Mandala Putra) ikut dalam gerakan makar yang dituduhkan pemerintah.
Isu politik recehan itu, kata Presiden Parsindo, HM Jusuf Rizal, hanya ingin merusak elektabilitas putra mantan Presiden Kedua, HM. Soeharto dimata publik merupakan pembunuhan karakter.
“Karena itu melalui rapat Konsolidasi Partai Parsindo Se Indonesia di Jakarta, kami tekankan bahwa isu makar itu, kami duga merupakan pekerjaan kontra intelijen untuk mengalihkan isu-isu atas kekecewaan rakyat terhadap penegakan hukum saat ini. Namun kader-kader Partai Parsindo tidak terpengaruh dengan isu tersebut,” tegas HM. Jusuf Rizal kepada wartawan di sela-sela rapat koordinasi Partai Parsindo di Hotel Harris, Tebet, Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Dalam Rapat konsolidasi Partai Parsindo tersebut hadir Korwil-Korwil seluruh Indonesia untuk melakukan evaluasi dan koordinasi menghadapi tahun2017 yang merupakan awal tahun politik menuju suksesi tahunn2019. Parsindo adalah Partai kerakyatan, nasionalis dan religius. Cita-cita Parsindo disebutkan melanjutkan cita-cita besar Soekarno dan keberhasilan pembangunan seperti era HM. Soeharto untuk Indonesia yang lebih baik.
Isu makar Tommy Soeharto diluncurkan melalui media sosial dengan jaringan dibawahnya yang menyebutkan Tommy Soeharto sebagai penyandang dana. Disebut juga nama Habib Rizieq Syihab, Eggy Sudjana dan bahkan Rahmawati Soekarnoputri. Padahal beliau tidak memiliki kaitan apapun.
“Itu fitnah keji yang ingin merusak nama baik beliau. Karena itu Parsindo telah menugaskan tim untuk menelusuri dan melaporkan kepada penegak hukum agar fitnah keji itu diproses hukum. Itu masuk pelanggaran UU ITE Pasal 27” tegas poltisi muda, Jusuf Rizal didampingi Sekjen Ahmad Hadariy.
Pada bagian lain, menurut Jusuf Rizal, melalui Rapat Konsolidasi Partai Parsindo mengeluarkan pernyataan politik terkait dengan kondisi bangsa saat ini. Diharapkan kepada pemerintah bijak merespon berbagai hal yang berkembang di dalam masyarakat agar tidak menimbulkan gejolak sosial, politik dan stabilitas keamanan. (IM)