beritalima.com – Apa anda pernah berkunjung ke Pasar? Rasanya pasar sudah tidak asing lagi ditelinga kita semua. Setiap orang pasti pernah mendengar kata pasar dan bahkan bisa bosan mendengarnya. Pasar memang identik dengan keraimaian, padat, teriakan para penjual, belum lagi kendaraan-kendaraan yang sengaja berhenti di depan pasar yang bisa membuat macet.
Walaupun banyak yang beranggapan seperti itu, pasar tetap banyak memiliki pelanggan setia. Keperluan untuk datang ke pasar pun beragam, mulai dari membeli barang untuk dijual kembali maupun membeli hanya untuk kebutuhan rumah saja.
Bentuk pasar berbagai macam, ada pasar swalayan, pasar tradisional dan juga ada pasar kaget. Pasarnya kaget? Eits bukan begitu maksudnya, pasar kaget merupakan pasar tradisional yang dibuat secara tiba-tiba. Tanpa inpres. Tanpa dana dari pemerintah. Seperti Pasar Kaget Baung.
Pasar yang berlokasi di Jl. Baung, RT.3/RW.1, Lenteng Agung, Jagakarsa ini terletak disisi kanan jalan menuju Jalan Raya Lenteng Agung. Walaupun namanya pasar kaget, tetapi pasar ini sudah lama adanya. Pertama kali ada tepat disisi-sisi Jalan Baung, lalu pindah ke lahan kosong yang berada tidak jauh.
Pasar Kaget Baung ini menyediakan hampir seluruh kebutuhan masyarakat seperti sayur, buah, rempah-rempah, alat rumah tangga, hingga pakaian. Pasar ini buka pada hari Sabtu hingga Kamis dan tutup pada Hari Jumat. Usai Shalat Subuh biasanya pasar kaget ini sudah dipenuhi ibu-ibu yang memburu sayuran maupun bapak-bapak yang mengantar para istrinya.
Walaupun namanya pasar kaget harga dan kualiatas barang yang dijual tidak kalah dengan pasar tradisional yang besar. Seperti Budi penjual sayuran yang sangat diburu ibu-ibu. Karena sayuran yang dijual Budi langsung ia beli dari Pasar Induk. Dan harganya juga relatif murah, itulah alasan mengapa setiap hari Budi dikelilingi ibu-ibu sampai tidak terlihat.
Budi mengaku sudah berjualan sejak Pasar Kaget Baung ini dibuka. Seperti pedagang pasar biasanya Budi memamerkan barang jualannya lalu sang pembeli dengan mudah memilih sayur atau buah mana yang ingin mereka beli. Barang yang paling laku dijual adalah cabe ‘rawit setan’ karena harga yang dijual Budi sama seperti pasar tradisional. Tidak seperti pedagang biasanya, Budi tidak perlu berteriak untuk memanggil pembeli, melainkan pembelilah yang langsung datang ke tempat ia berjualan.
Seperti Ibu Sopiah yang sering membeli di Budi ini mengaku sayuran yang dijual Budi jauh lebih murah dibanding pedagang lainnya. “Saya kalo kesini sengaja beli cabe rawit, kentang, sama tomat sih soalnya murah sama kaya Pasar Minggu, tapi kan Pasar Minggu jauh ya mending kesini aja pagi-pagi,” Kata ibu-ibu yang ikut mengantri di tempat Budi. Walaupun barang dagangan Budi sudah dijual murah tetapi ada saja ibu-ibu yang sengaja menawar dan Budi biasanya hanya senyum menanggapi ibu-ibu tersebut.
Pasar Kaget Baung ini sangat cocok untuk ibu rumah tangga yang tidak sempat ke pasar-pasar yang besar karena Pasar Kaget ini jauh lebih praktis, harga yang ditawarkan relatif murah tetapi tidak mengurangi kualitas barang.
Saya Dewi Kamilah
dari Politeknik Negeri Jakarta