Pasar Sapi Silolembu Dinilai Tak Layak Jadi Pasar Hewan Bondowoso, Pedagang Sapi Enggan Pindah

  • Whatsapp
Anggota komisi II DPRD Bondowoso survei lokasi pasar hewan Selasaan. (Rois/beritalima.com)

BONDOWOSO, beritalima.com – Komisi II DPRD Bondowoso menyarankan agar Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) melakukan revitalisasi Pasar Hewan Kademangan (Pasar Selasaan), Kecamatan Bondowoso.

Pasalnya, para pedagang sudah enggan untuk direlokasi ke Pasar Hewan Terpadu Selolembu, Kecamatan Curahdami. Jika, terus dipaksa khawatir justru para pedagang sapi ini tak lagi mau berjualan di Bondowoso.

Ujungnya, justru potensi pendapatan daerah bisa berkurang. Karena para pedagang sapi berjualannya di luar kota.

Demikian dituturkan oleh Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, Andi Hermanto saat melakukan peninjauan di Pasar Hewan Kademangan, Selasa (18/1/2022).

“Kalau misalnya ini mau dipertahankan, asal tidak mengganggu masyarakat yang ada di lingkungan. Kita komisi II, setuju dan mengusulkan untuk melakukan revitalisasi,” ujarnya.

Kendati begitu, disebut oleh Andi, bahwa ini masih sebatas diskusi dan evaluasi.

Kalaupun nantinya rencana ini dilakukan, Diskoperindag diminta melakukan kajian perencanaan pembangunan terlebih dahulu.

Sementara disinggung nasib Pasar Hewan Selolembu, kata Politisi PDIP ini, diupayakan untuk menjadi pasar yang lain.

“Selolembu kita upayakan untuk jadi pasar lain,” terangnya.

Ia sendiri menerangkan, bahwa para pedagang ogah pindah ke pasar hewan yang baru karena tempat tersebut dinilai kurang representatif.

Mulai dari luasannya kurang, fasilitasnya banyak tak layak, serta lahan parkirnya sulit. Belum lagi, medannya terlalu curam.

Kendati begitu, ia pun mengakui bahwa memang saat ini sudah tak bisa dana anggaran alokasi umum Pemkab Bondowoso sudah tak bisa bergerak. Namun, masih dimungkinkan untuk mengajukan anggaran ke Pemerintah Pusat.

“Kami DPRD khususnya komisi II tidak hanya mewacanakan, ini harus gerak cepat. Kita suruh buat kajiannya secepat mungkin, suruh ajukan secepat mungkin ke Pemerintah pusat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Sigit Purnomo, mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian akademis terlebih dahulu. Sehingga, program ini bisa betul-betul sempurna.

“Kita analisa plus minusnya. Dampaknya. Semua akan kita lakukan dengan kajian yang komprehensif,” terangnya.

Namun demikian, pihaknya masih ingin memastikan kemampuan anggaran dulu untuk melakukan kajian akademisnya.

Untuk diketahui, Pasar Hewan Terpadu di Selolembu, Kecamatan Curahdami telah diujisejak coba beberapa kali sejak 2021 lalu. Namun, pedagang sapi masih enggan menempati pasar hewan yang pembangunannya itu memakan anggaran miliaran rupiah.(*/Rois)

beritalima.com

Pos terkait