beritalima.com – Masyarakat dihadapkan dalam dua pilihan dalam berbelanja untuk kebutuhan sehari hari, yaitu berbelanja di pasar tradisional atau pasar modern. Namun nyatanya, berbelanja di pasar tradisional masih menjadi pilihan sebagian masyarakat, meski tak dapat dipungkiri pasar modern kian menjamur di deretan kota.
Seperti yang terjadi di Kota Depok, tepatnya di Pasar Palsigunung atau biasa disebut Pasar Pal. Pasar ini letaknya sangat berdekatan dengan pasar modern, Cimanggis Square. Namun, ketika melihat itu semua, kata pertama yang tepat dipilih adalah kontras. Pasar Pal jauh lebih ramai pengunjung. Hal tersebut membuktikan bahwa pasar ini masih tetap eksis dan diminati sebagian besar masyarakat khususnya masyarakat kecamatan Cimanggis dan sekitarnya meskipun terdapat pasar modern.
Pasar yang ukurannya tidak terlalu besar ini memang cukup untuk memenuhi kebutuhan para pembeli. Berbagai bahan makanan mulai dari makanan mentah hingga matang tersedia di sini, mulai dari lauk pauk, kue, hingga makanan ringan. Tak kalah dengan pasar besar lainnya, berbagai perlengkapan seperti baju, mainan anak-anak, hingga perlengkapan sekolah tersedia disini.
Hampir setiap hari pasar ini penuh oleh para pedagang yang memamerkan dagangannya serta pembeli yang memadati seluruh area pasar. Apalagi ketika akhir pekan dan menjelang hari raya, tingkat kepadatan di pasar ini cenderung meningkat dibandingkan hari-hari lainnya. Pada pagi hari, pasar cukup padat dan penuh sesak, seperti tak ada jalan yang tersedia. Ditambah lagi terdapat angkutan dan sepeda motor yang berlalu-lalang di area pasar.
Meski terkadang harus berdesak-desakan, salah satu warga yang sedang berbelanja di Pasar Pal, mengaku lebih suka berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional ketimbang pasar modern. Pasalnya, selain akses yang terjangkau, harga di pasar tradisional lebih terjangkau dibandingkan pasar modern. “Selain itu, di pasar tradisional juga bisa tawar menawar,” ujar Dyah.
Samini, pedagang lauk pauk di daerah Kelapa Dua juga mengungkapkan hal yang serupa. “Saya biasanya memang belanja di pasar tradisional untuk bahan sehari-hari maupun bahan lauk pauk yang akan saya jual. Karena kalau beli di supermarket jarang lengkap ataupun cepat habis namun pasar tradisional lebih lengkap, dan harganya lebih terjangkau,” ucapnya.
Untuk urusan kenyamanan berbelanja di pasar tradisional, Samini mengaku tak pernah merasa terusik dengan kenyamanan di pasar tradisional. “Memang jauh dibanding pasar modern yang ber-AC dan bersih, tetapi belanja di pasar tradisional juga nyaman asalkan aman,” ungkapnya ketika ditanya kenyamanan berbelanja di pasar tradisional.
Masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah menganggap pasar tradisional lebih murah dan terjangkau. Maka tidak benar jika dikatakan bahwa keberadaan pasar tradisional di kalahkan oleh pasar modern, karena sampai saat ini pasar tradisional masih menjadi pilihan berbelanja oleh sebagian besar masyarakat.
Alma Dwi Nur Jannah
Politeknik Negeri Jakarta