Rustam, salah satu pedagang pasar Skow, yang juga korban kebakaran, memaparkan, jika hingga saat ini sampah di wilayah tersebut masih berhamburan.
“Inikan sudah selesai olah TKP, jadi saya harap ini segera dibersihkan. Kami juga bingung ini tanggung jawab siapa ?, tanyanya, Sabtu (3/9/2016).
Dirinya malah mengapresiasi bantuan anggota Satgas Pamtas Yonif 122/Tombak Sakti, pasalnya, dari kebakaran hingga saat ini satgas Pamtas yang selalu membantu warga.
“Kok malah Satgas Pamtas, padahal ini tugas utama pemprov atau pemda kota. Tapi kami sangat berterimakasih kepada satgas,” ujarnya.
Letkol Inf Kohir selaku Dansatgas Yonif 122/Tombak Sakti ditemui awak media di Pos Komando Strategis Perbatasan RI-Papua Nugini, mengaku permasalahan saat ini pasca kebakaran menjadi sangat kompleks.
“Saya lihat pasar sangat kotor sekali dan penuh dengan sampah-sampah barang-barang yang hancur sisa kebakaran dan beberapa tumpukan dus barang yang tidak terpakai, kalau tidak segera dibersihkan akan menimbulkan masalah baru, tapi kepedulian dari warga masih kurang dan harus diajak terus, sementara permasalahan lain juga masih ada, dan ini juga harus diselesaikan,” pungkas Letkol Kohir.
“Saya perintahkan anggota saya utk memberikan contoh kpd warga yg punya kios di pasar Skouw ini agar memiliki kepedulian yg tinggi terhadap kebersihan dgn turun langsung membersihkan sampah-sampah yang berserakan” lanjut Kohir.
Dikatakan, perlu ada penanganan khusus dari pemerintah terhadap pengelolaan pasar perbatasan ini mulai dari managemen keluar masuk barang, keamanan, ketertiban para pedagang hingga kebersihan pasar.
“Kita semua berharap pemerintah dapat memperhatikan kondisi pasar yang memiliki nilai strategis karena menyangkut hubungan dua negara ini,” paparnya.(Ed/Papua).
Caution foto : Puing – puing pasca kebakaran.