BANYUWANGI, beritalima.com – Usai menjalani proses klarifikasi Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten (Panwaskab) Banyuwangi, sejumlah Kepala Desa (Kades) mendadak tertutup.
Termasuk saat mereka dikonfirmasi awak media. Khususnya terkait klarifikasi Panwaskab Banyuwangi, atas dugaan pertemuan mereka dengan Calon Gubernur (Cagub) Nomor Urut 2, Saipulah Yusuf (Gus Ipul) pada Rabu malam, 30 Mei 2018 lalu.
Padahal sebelumnya, hampir seluruh Kades di Bumi Blambangan, sangat terbuka. Saat dihubungi via telepon tidak diangkat, diberi pertanyaan melalui pesan pendek juga tidak dijawab.
Entah apa yang membuat sejumlah Kades di Banyuwangi, tersebut mendadak kompak tutup mulut.
Terkait kondisi ini, Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Khofifah-Emil Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, mengaku sangat empati.
“Saya paham apa yang dirasakan saudara kami para Kades, mereka dalam kondisi yang cukup dilematis,” kata pria yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Banyuwangi ini, Sabtu (9/6/2018).
Seharusnya, lanjut Michael, para Kades tetap bertindak seperti biasa saja. Karena banyak pihak yang memahami bahwa dalam kasus ini Kades hanyalah korban.
“Dan seharusnya kita bersama seluruh masyarakat Banyuwangi memberi dukungan moral pada para Kades. Kades menghadiri undangan ini kan wujud komitmen dan tanggung jawab pada jabatan yang diemban, maka Kades harus dikuatkan,” ungkap Michael.
Dijelaskan, terkait laporan yang dilakukan Sekretaris Tim Pemenangan duet Khofifah-Emil Banyuwangi, Andah Wibisono, adalah sebuah prosedur yang harus dijalankan dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur. Bukan langkah serangan atau kebencian terhadap para Kades atau pihak mana pun.
“Artinya kejadian ini kami harap bisa dimaknai sebagai pendidikan politik, dan sebuah kejujuran tetap menjadi jalan terbaik serta penenang dalam diri masing-masing,” pungkas Michael.
Sementara itu, hingga hari ini Panwaskab Banyuwangi, masih melakukan klarifikasi pada sejumlah Kades yang menghadiri acara tatap muka dengan Gus Ipul dikediaman Masykur Ali, Rabu, 30 Mei 2018 lalu. Selanjutnya, hasil klarifikasi akan dipleno kan guna memutuskan kejadian tersebut murni pelanggaran Pilgub Jatim atau bukan.
Selain 63 orang Kades dari 17 Kecamatan di Banyuwangi, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat juga dipanggil untuk diklarifikasi. Termasuk Ketua Tim Pemenangan paslon Nomor Urut 2 Pilgub Jatim, Gus Ipul-Puti Banyuwangi dan Bupati Abdullah Azwar Anas, yang sempat disebut oknum Kades sebagai pengundang.
Seperti diketahui, pengakuan sejumlah Kades pada pertemuan tersebut, Cagub Gus Ipul berpamitan dan mohon doa restu atas pencalonannya dalam kontestasi Pilgub Jatim 2018. Dan seusai pertemuan, dikabarkan para Kades mendapat uang transpor yang cukup fantastis, sebesar Rp 1 juta. (*)