Pasca Lebaran, Harga Beras Medium dan Premium di Jatim Kembali Naik

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com-
Harga komoditas beras medium maupun premium di sejumlah daerah di Jatim terpantau mengalami kenaikan harga pasca lebaran. Padahal bulan April ini adalah masa panen raya di sejumlah daerah di Jatim.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata komoditas beras medium Rp 11.709 per kilogram (kg).

Harga rata-rata beras tertinggi di Kabupaten Sumenep Rp 13.875.
Sedangkan harga rata-rata terendah di Kabupaten Tulungagung Rp 10.733.

Sementara itu harga rata-rata beras premium Jawa Timur mencapai Rp 14.895.
Harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pamekasan Rp 16.000.
Dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Mojokerto Rp 12.237.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya mengatakan Jawa Timur memasuki panen raya pada bulan April dengan perkiraan luas panen sekitar 403 ribu hektare.

Produksi padi bulan April diperkirakan mencapai 2,247 juta ton gabah atau setara dengan 1,44 juta ton beras.

“Nah kalau harga beras kembali naik menjelang hingga pasca lebaran, kemungkinan ini disebabkan permintaan yang meningkat dan ditambah ada tradisi ketupat pasca lebaran,” katanya, Selasa (16/4/2024).

Sementara itu, pemerintah pusat menambah alokasi pupuk bersubsidi untuk Jatim hingga 1,92 juta ton. Jatim menjadi provinsi terbanyak penerima pupuk bersubsidi tahun ini.

“Adanya penambahan kuota layak untuk disyukuri. Sebab sebelumnya Jatim hanya mendapat alokasi 963.847 ton. Secara kalkulasi, angkanya turun 40 persen dibanding 2023 sebanyak 1,6 juta ton,” paparnya.

Rudy mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat informasi soal penambahan alokasi.

Namun Pemprov Jatim memilih untuk menunggu.

“Surat Keputusan (SK) Kementan masih belum ada. Masih menunggu,” jelasnya.

Pihaknya menyambut baik adanya penambahan kuota pupuk bersubsidi.

Sebab kebutuhan pupuk untuk Jatim memang cukup tinggi. Yakni sekitar 2,4 juta ton.

“Penambahan pupuk bersubsidi cukup layak. Karena produksi padi Jatim masih tertinggi,” pungkasnya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait