SURABAYA,beritlima.com – pasca teror bom di kantor pemerintahan kota surabaya, petugas Satpol-PP kota Surabaya gencar melaksanakan razia di sejumlah tempat hiburan seperti rumah pijat tradisional atau pitrad.
Puluhan petugas satpol PP ini merazia sejumlah rumah pijat diantaranya di kawasan Petemon Surabaya yakni Pitrad 27. Satu per satu ruang pijat yang hanya tertutup kain kelambu ini diperiksa petugas guna memastikan ada tidaknya perbuatan asusila yang sering dilakukan para therapis saat melayani tamu. Meski petugas tidak menemukan pelanggaran perbuatan asusila namun sejumlah therapis terlihat memijat dengan cara duduk diatas tamu lelaki yang hanya mengenakan celana pendek. Selain bertujuan untuk menekan angka prostitusi terselubung pasca adanya teror bom di kantor pemkot Surabaya yang dalam isi ancamannya meminta pemerintah untuk kembali membuka lokalisasi Dolly,
“razia ini juga memininalisir menyebarnya virus HIV atau AIDS di kota pahlawan,” ujar kasi operasional Satpol-PP kota Surabaya Joko Wiyono.
Namun sayangnya razia yang seringkali dilakukan hanya dengan sasaran sejumlah tempat hiburan malam menengah ke bawah ini tidak menuai hasil yang maksimal.
Sementara itu tempat hiburan high class atau eksekutif tidak pernah di razia, padahal potensi penyebaran narkoba serta virus HIV AIDS dan prostitusi dilokasi tersebut sangat tinggi.
Seperti diketahui kondisi keamanan di Surabaya kurang kondusif pasca ancaman teror bom di kantor pemerintah yang dilakukan orang tak dikenal untk menginginkan dibukanya kembali lokalisasi Dolly.(sh86)