BERAU, Beritalima.com – Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat penanganan covid 19, masyarakat Bumi Batiwakal dihebohkan terkait postingan dari Akun Facebook ( FB) salah satu keluarga pasien RSUD Abdul Rivai asal Kampung Buyung-buyung, Kecamatan Tabalar , Kabupaten Berau yang positif covid 19 namun tidak mengakui kalau keluarganya tersebut positif Covid-19 dengan alasan sakitnya karena kecelakaan pada Kamis (15/7/21).
Mengenai hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupten Berau, Iswahyudi angkat bicara, dia menjelaskan, ketika seseorang dengan hasil swab Antigen reaktif, tidak serta merta terkonfirmasi covid 19, dilihat dari kondisi pasien bila anamnesa kuat baru dinyatakan terkonfirmasi positif covid 19 dan selanjutnya dapat dilakukan Polymerase Chain Reaction (PCR) . Jika seseorang dinyatakan reaktif tidak usah panik dan ada kata menyalahkan, justru dengan mengetahui adanya reaktif masyarakat bisa lebih berhati-hati khususnya bagi orang disekelilingnya.
“Jangan merasa tidak percaya bahkan dikatakan bohong akhirnya tidak berhati-hati, ketika kondisi pasien memburuk maka anggota yang lain pastinya sudah tertular semua, tapi kalau waspada maka anggota lainnya Insya Allah akan aman,”jelas Iswahyudi, melalui whatsapp Jumat (16/7/2021).
Selain itu, Iswahyudi mengungkapkan, untuk uji laboratorium sangat penting dilakukan ketika pasien yang positif covid 19 terjadi perberatan dapat di tangani langsung untuk dipastikan dimana di rawat ruang inap biasa atau ruang isolasi covid 19.
Tidak ada kepentingan dinas kesehatan menyatakan seseorang positif covid 19 selain untuk memutus penularan agar orang di sekitarnya cepat mengetahui situasi dan antisipasi agar tidak terjadi penularan virus covid 19.
“Sebagian besar klaster rumah tangga di karenakan menganggap remeh atau tidak percaya, untuk pasien buyung-buyung di lanjutkan denagan PCR dan hasilnya positif,”ungkap Kadiskes Kabupaten Berau.(#/Arie)